Penambahan anggaran itu akan digunakan untuk beberapa hal seperti pengadaan kapal dan helikopter.
Hal ini disampaikan dalam rapat bersama dengan Komisi V di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/1/2019).
"Tadi sudah saya sampaikan kepentingan-kepentingan Basarnas tentunya pembelian kapal, kapal yang besar, kemudian helikopter, kemudian truk tentunya dalam rangka penugasan operasi SAR itu sudah kita belanjakan," ujar Syaugi.
"Namun demikian, kami tetap masih merasa perlu penambahan anggaran karena sesuai restra kita masih ada beberapa hal yang belum terpenuhi sampai restra akhir 2019," lanjut dia.
Namun, Syaugi tidak merinci berapa tambahan anggaran yang diperlukan Basarnas.
Adapun, pengadaan helikopter dan kapal sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses evakuasi saat ada bencana.
Rapat bersama Komisi V kali ini sekaligus mengevaluasi APBN 2018. Dari Rp 2,2 triliun anggaran pada 2018, Basarnas mampu menyerap Rp 2,1 triliun atau 97,6 persen.
Namun, kata Syaugi, anggaran Basarnas pada APBN 2019 tidak sampai Rp 2 triliun. Hal ini menjadi alasan lain bagi Basarnas untuk mengajukan penambahan anggaran.
"Tadi Komisi V sudah menyatakan akan mendukung dan meminta kepada Badan Anggaran termasuk pemerintah Kemenkeu. Kami juga sudah menulis surat," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2019/01/21/19212081/basarnas-butuh-tambahan-anggaran-untuk-beli-kapal-dan-helikopter