Debat yang diikuti kedua pasangan calon ini membahas beberapa tema, yaitu hukum, hak asasi manusia (HAM), korupsi, dan terorisme.
Kepala Divisi Hukum dan Advokasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Putri Kanesia memiliki beberapa catatan untuk paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Bermain aman isu HAM
Menurut dia, baik paslon 01 maupun 02, terlihat bermain aman dalam ranah kasus pelanggaran HAM.
Putri mengatakan, keduanya saling tidak menyinggung kasus meskipun sebenarnya hal itu dapat dimanfaatkan untuk meraup dukungan, termasuk bagi paslon nomor urut 02.
"Padahal sebenarnya (paslon) 02 mungkin bisa mengambil isu tersebut juga untuk memang mengambil dukungan dari publik," ujar Putri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/1/2019).
Ia menduga, keduanya takut saling menyinggung isu agar keterkaitan paslon 01 dan 02 dengan kasus pelanggaran HAM tidak dibicarakan.
Putri menambahkan, Sandiaga seringkali mengaitkan jawabannya dengan isu ekonomi, yang berbeda dari topik utama debat pertama.
"Sementara Sandiaga Uno, dalam banyak jawaban-jawaban, entah itu soal jabatan politik, dan sebagainya, justru banyak kata-kata terkait ekonomi dan investasi," jelas Putri.
Ia sebenarnya tidak mempermasalahkan jawaban itu "menyerempet" isu ekonomi. Namun, isu ekonomi yang dikemukakan seharusnya tetap berada dalam lingkup besar tema dalam debat.
"Kita jangan lupa juga dalam konteks kemarin bicaranya bukan tema ekonomi, tapi soal tema penegakan hukum dan HAM, jangan lupa ada banyak kasus-kasus kekerasan terhadap petani, masyarakat, hanya karena negara sangat mudah memberikan investasi," terangnya.
Jenis kasus yang berada dalam irisan HAM dan ekonomi, kata Putri, misalnya penggusuran lahan warga atau pembuangan limbah oleh perusahaan yang akhirnya berdampak kepada warga sekitar.
Menurut catatan Kontras, terdapat 702 kasus konflik agraria, yang mengakibatkan 195.459 kepala keluarga terdampak, pada tahun 2015-2016.
Putri mengungkapkan, sebanyak 455 petani dikriminalisasi, 229 petani mengalami kekerasan, dan 18 orang tewas, dalam rentang waktu yang sama.
Menurut dia, Prabowo-Sandi kurang jeli melihat isu atau kasus yang beririsan atau belum menyeluruh dalam menelaah persoalan investasi di negeri ini.
"Ada banyak kasus-kasus soal bisnis dan HAM, dan itu yang sebenarnya tidak ditangkap secara jeli oleh (paslon) 02," ungkap Putri.
"Kalau saya jadi 02, saya juga akan bisa bilang kalau dalam konteks hari ini, sangat mudah melakukan investasi di Indonesia, tapi faktanya masyarakat kecil yang selalu menjadi korban. Artinya 02 tidak mampu melihat soal investasi ini 2 sisi mata uang," lanjutnya.
Kenaikan gaji aparat penegak hukum
Pada debat tersebut, paslon nomor urut 02 mengutarakan akan menaikkan gaji aparat penegak hukum dan birokrat untuk mengatasi berbagai masalah seperti korupsi hingga terorisme.
Prabowo menilai, gaji serta tingkat kesejahteraan ASN yang rendah menjadi akar masalah terjadinya korupsi.
Putri menilai, janji itu terkesan menutup mata bahwa ada faktor lainnya yang memengaruhi kinerja para aparatur sipil negara (ASN).
"Jadi memperkecil persoalan bahwa kualitas aparat penegak hukum bekerja itu hanya semata-mata soal gaji yang rendah," kata Putri.
Menurut dia, beberapa masalah bagi para ASN, seperti kesempatan untuk mengembangkan diri serta rentang karier yang sudah buntu.
"Saya pikir, problem-nya bukan hanya uang tapi juga soal kesempatan dan juga soal skill, itu yang penting harus di-highlight oleh 02," ujarnya.
https://nasional.kompas.com/read/2019/01/19/12255561/ini-catatan-kontras-untuk-prabowo-sandiaga-soal-debat-pertama
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan