Polisi juga mendalami rekaman kamera CCTV di rumah dan sekitar lingkungan rumah Laode M Syarif pada hari kejadian teror bom molotov, Rabu (9/1/2019).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan, butuh kesabaran tim ahli pembuat sketsa wajah untuk menggambarkan kembali pelaku teror.
“Didalami analisa CDR CCTV dan sketsa wajah, karena 2 orang saksi masih harus mengingat-ingat wajah seseorang yang sudah satu minggu lamanya. Ini butuh kesabaran dari ahli sketsa bisa menggambarkan kembali sesuai keterangan 2 orang saksi tersebut,” ujar Dedi saat dihubungi, Senin (14/1/2019).
Sketsa akan dibuat berdasarkan keterangan saksi yang sempat berinteraksi dengan terduga pelaku.
Salah satu saksi, yakni penjual bubur di sekitar rumah Agus, mengatakan, sebelum teror terjadi ada orang tidak dikenal yang menanyakan kediaman Agus.
Menurut Kepolisian, benda yang ditemukan di rumah Agus merupakan bom pipa palsu. Hal itu dipastikan berdasarkan hasil pemeriksaan Puslabfor Polri.
Benda mirip bom paralon tersebut disangkutkan ke pagar rumah itu pada pukul 05.30 WIB.
Diberitakan sebelumnya, Kepolisian melibatkan ahli pembuat sketsa wajah untuk mengungkap kasus teror di rumah pimpinan KPK.
“Khusus (saksi) untuk penjual bubur, dari Inafis (Polri) akan memanggil ahli sketsa wajah, karena keterangan yang bersangkutan sebelum kejadian itu ada orang yang sempat menanyakan rumah pak RT ," kata Dedi di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (11/1/2019).
https://nasional.kompas.com/read/2019/01/14/08060501/ini-kendala-tim-sketsa-wajah-pelaku-teror-di-rumah-ketua-kpk