Lantas, apa yang dilakukan Jokowi?
Momen tersebut terjadi saat Presiden bertemu dengan 2.250 ibu-ibu penerima PKH di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (10/1/2019). Ibu-ibu itu berdomisili di Jakarta, Depok, Bogor, dan Bekasi.
Awalnya, Jokowi memanggil seorang ibu- penerima PKH dan seorang pendamping maju ke atas panggung. Penerima PKH yang maju, bernama Sulis.
Presiden bertanya kepada Sulis, uang PKH yang ia terima digunakan untuk apa.
"Rp 500.000 untuk bayar SPP anak saya, sisanya juga buat bayar SPP anak saya yang lainnya," jawab Sulis.
Uang itu juga digunakan untuk membeli lauk pauk untuk sarapan anak-anaknya sebelum berangkat ke sekolah. Bahkan, juga ia gunakan untuk tambahan uang jajan anak.
Jokowi kemudian bertanya lagi soal pemanfaatan uang tersebut.
Dengan polosnya, Sulis menjawab, "untuk bayar listrik."
Presiden pun beralih bertanya ke pendamping PKH bernama Yuli. Presiden bertanya kepada Yuli, apakah boleh uang PKH digunakan untuk membayar listrik.
Awalnya, Yuli ragu-ragu menjawab. Namun, belakangan, ia memastikan bahwa uang di PKH tidak boleh digunakan untuk membayar listrik.
"Tidak boleh, Pak. Karena kan listrik sudah ada subsidinya sendiri," ujar Yuli.
Mendengar demikian, Presiden Jokowi mewanti-wanti seluruh ibu-ibu penerima PKH untuk menggunakan uang PKH hanya untuk meningkatkan gizi anak serta membantu pendidikan anak dan keluarga.
"Penggunaan uang ini hati-hati. Jangan sampai belok ke mana-mana. Waktu program yang ini pertama keluar 2015, kita kan sudah janjian, yang melenceng dari ketentuan, akan saya cabut," ujar Jokowi.
Namun, Jokowi mengetahui bahwa Sulis rupanya tidak mengetahui bahwa uang PKH tidak boleh digunakan untuk membayar listrik. Sulis pun diminta untuk memanfaatkan uang PKH sesuai ketentuan.
"Yang belum tahu kan sekarang sudah tahu. Ya jadi PKH ini hati-hati ya," pesan Jokowi.
https://nasional.kompas.com/read/2019/01/10/22111901/ini-respons-jokowi-saat-mendapati-ibu-ibu-bayar-listrik-pakai-uang-pkh