Menurut Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi, enam PT tersebut sebelumnya sudah menjadi pemenang tender sementara. Dalam masa sanggah, tidak ada pihak yang menyatakan keberatan terhadap para pemenang.
Praktis, enam PT tersebut keluar sebagai pemenang tender.
"Sampai jam 12 (siang kemarin) enggak ada yang menyampaikan sanggahan. Praktis, enam perusahaan percetakan sudah pasti tinggal menunggu tanggal 8-10 (Januari) untuk tanda tangan kontrak payung antara Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan perusahaan," kata Pramono saat dikonfirmasi, Selasa (8/1/2019).
Masa penandatanganan akan berakhir pada 10 Januari 2019. Berikutnya, surat suara akan diproduksi serentak mulai 16 Januari.
Menurut Pramono, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bersama KPK dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) ikut mengawasi proses lelang sejak awal tahapan. Mereka fokus memantau potensi gratifikasi, suap, dan praktik curang lainnya dari panitia lelang maupun penyelenggara pemilu.
Surat suara sendiri akan diproduksi sejumlah 939.879.651 lembar. Jumlah ini mencakup lima jenis surat suara, yaitu surat suara calon presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan anggota DPD.
Ditargetkan, 17 Maret 2019 surat suara pemilu sudah sampai di seluruh kabupaten/kota. Selanjutnya, 17 Maret-19 April 2019 akan digunakan untuk menyortir, melipat, dan mengepak surat suara untuk didistribusikan ke TPS.
Enam pemenang tender pengadaan surat suara pemilu adalah:
1. PT Gramedia (Jakarta)
2. PT Balai Pustaka (Jakarta)
3. PT Aksara Grafika Pratama (Jakarta)
4. PT Temprina Media Grafika (Jawa Timur)
5. PT Puri Panca Pujibangun (Jawa Timur)
6. PT Adi Perkasa Makassar (Sulawesi Selatan)
https://nasional.kompas.com/read/2019/01/08/12531531/ini-6-perusahaan-pemenang-lelang-proyek-surat-suara-pemilu