Salin Artikel

Demokrat Buang Kebohongan Award dari PSI ke Tong Sampah

Penghargaan berupa piala dan piagam itu sebelumnya dikirim oleh PSI ke Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (4/1/2019) siang. Itu adalah penghargaan untuk Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief yang dianggap telah menyebarkan hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara tercoblos di Tanjung Priok.

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, pihaknya langsung membuang piala dan piagam itu setibanya di Kantor DPP Demokrat, siang tadi. Lewat akun Twitternya, Ferdinand turut mengunggah video singkat yang menunjukkan piala dan piagam itu berada di tong sampah.

"Langsung kami buang karena itu kami anggap award bohong-bohongan dan sampah," kata Ferdinand saat dikonfirmasi, Jumat sore.

Ferdinand menilai langkah PSI mengirimkan penghargaan tersebut merupakan fitnah dan pencemaran nama baik bagi Andi Arief dan Partai Demokrat.

Sebab, Andi Arief belum terbukti menyebarkan hoaks soal tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos. Proses hukum masih berjalan di kepolisian. Menurut Ferdinand, Demokrat berniat melaporkan fitnah ini ke polisi.

"Award ini akan kami jadikan barang bukti laporan ke polisi karena ini pidana. Menuduh orang dalam sertifikat itu sebagai pembohong padahal belum ada keputusan pengadilan yang inkrah," kata Ferdinand.

Selain kepada Andi Arief, PSI juga memberikan kebohongan award kepada pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Prabowo mendapat penghargaan kebohongan ter-lebay awal tahun 2019 karena menyebut selang darah di RSCM dipakai 40 kali. Faktanya, RSCM sudah membantah dan menyatakan selang itu hanya dipakai sekali.

Sementara, Sandiaga mendapat penghargaan kebohongan ter-hqq awal tahun 2019 karena menyebut Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dibangun tanpa utang. Namun dalam kenyataannya, ada pinjaman yang dilakukan untuk membiayai pembangunan tol tersebut.

https://nasional.kompas.com/read/2019/01/04/22430761/demokrat-buang-kebohongan-award-dari-psi-ke-tong-sampah

Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke