Menurut dia, hal itu tidak etis meski akuntabilitas dana kampanye memang diperlukan.
Herzaky merespons pemberitaan yang menyebutkan bahwa PAN, PKS, dan Demokrat belum menyumbang dana kampanye kepada pasangan Prabowo-Sandiaga. Hal ini berawal dari pernyataan Sandiaga.
"Tidak elok membahas di depan publik dan media massa, apalagi mengomentari sumbangan dari sesama parpol koalisi. Akuntabilitas memang perlu, tapi tidak perlu dibahas atau dikomentari," kata Zaky kepada Kompas.com, Selasa (1/1/2019).
Ia mengatakan, sumbangan bantuan pemenangan pasangan Prabowo-Sandiaga tidak melulu soal dana kampanye secara langsung kepada Badan Pemenangan Nasional (BPN).
Menurut dia, sudah banyak sumbangan yang diberikan Demokrat, PAN, dan PKS di setiap daerah pemilihan (dapil).
"Setiap parpol koalisi, khususnya Demokrat, ketika sudah menyatakan dukungan ke Prabowo-Sandi sudah otomatis berkomitmen akan mengerahkan sumber daya yang dimiliki untuk memenangan mereka," kata dia.
Ia menilai, alih-alih ingin transparan, membahas atau mengomentari sumbangan dana kampanye dari parpol koalisi justru menurunkan semangat kader setiap parpol di dapilnya masing-masing.
"Semangat kader di daerah nanti merosot karena seakan-akan apa yang mereka lakukan selama ini dinilai bukan merupakan bentuk dukungan dan sumbangan nyata ke Prabowo-Sandi," ujar Zaky.
Zaky menjelaskan, hampir dalam setiap kampanye para calon anggota legislatif (caleg) parpol koalisi, pasti menyinggung mengenai capres-cawapres yang didukung partai.
Ia mencontohkan, setiap kader Demokrat sudah memasang wajah Prabowo-Sandi di setiap alat peraga kampanyenya (APK).
Jumlah APK itu, kata dia, mencapai jutaan yang dipasang oleh kader parpol koalisi.
"Apalagi jelang 3,5 bulan menuju hari pemilu ini, Demokrat juga akan meningkatkan jumlah pemasangan APK-nya dan jenis dukungan lainnya. Perlu diingat, APK bukan bentuk dukungan satu-satunya meskipun yang paling terlihat adalah APK," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2019/01/02/10175321/demokrat-tidak-elok-membahas-sumbangan-dana-dari-parpol-koalisi