Salin Artikel

Waketum PAN: Upaya Memecah Belah Tak Pengaruhi Soliditas Partai

Hal itu dia ungkapkan menanggapi sejumlah kader PAN di daerah yang mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Padahal, sejak awal PAN mengusung pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Kalau ada upaya-upaya untuk memecah belah di internal Partai Amanat Nasional percuma saja karena hal itu tidak akan memengaruhi terhadap soliditas dan kekompakan dari Partai Amanat Nasional," ujar Viva saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/12/2018).

Menurut Viva, peristiwa sejumlah kader PAN yang berbeda pandangan terkait dukungan partai di Pilpres 2019 merupakan dinamika politik yang biasa terjadi.

Meski demikian, ia memastikan DPP telah mengambil sikap terhadap para kader di daerah yang keputusannya tak sesuai dengan kebijakan pimpinan pusat.

DPP telah menunjuk pelaksana tugas pasca-pencopotan Muhidin dari jabatan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN.

Muhidin dicopot karena mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Ya, di dalam perjuangan politik kan biasa seperti itu. Seluruh partai juga mengalami dinamika, tetapi perlu kami tegaskan PAN itu solid dalam rangka perjuangan politik di pemilu 2019," kata Viva.

Sebelumnya, sejumlah kader PAN di daerah memiliki sikap politik yang berbeda dengan DPP terkait Pilpres 2019.

Mereka secara terang menyatakan dukungan terhadap pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meski DPP sejak awal memberikan dukunga ke pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

DPW PAN Kalimantan Selatan dan DPD PAN Kabupaten Tanah Bumbu telah mendeklarasikan dukungan.

Kemudian, sebanyak 25 orang yang mengaku sebagai kader PAN Sumatera Selatan mendeklarasikan diri untuk mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Namun, Wakil Ketua Bidang Hukum DPW PAN Sumatera Selatan, Darussalam mengatakan, 25 orang itu tidak termasuk dalam daftar kader DPW PAN Sumsel.

Bahkan, ia juga tak mengenal siapa saja yang mendukung salah satu capres dan cawapres menggunakan nama partai PAN di luar keputusan partai.

Dengan kejadian tersebut, DPW PAN Sumsel akan mengambil langkah hukum untuk melaporkan 25 orang itu ke pihak Kepolisian.

"Jelas PAN sangat dirugikan, di mata masyarakat kami tidak konsisten. Kami akan laporkan dugaan penipuan pasal 378 KUHP, karena mencatut nama partai untuk kepentingan pribadi," ujar Darussalam.

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/17/16303291/waketum-pan-upaya-memecah-belah-tak-pengaruhi-soliditas-partai

Terkini Lainnya

Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Nasional
Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke