Salin Artikel

VIDEO: Respons Sandiaga Uno Saat Ditolak Kedatangannya di Labuhanbatu

KOMPAS.com – Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno, ditolak warga saat berkunjung ke Pasar Kota Pinang, Labuhanbatu, Sumatera Utara pada Selasa (11/12/2018) lalu.

Penolakan itu ditunjukkan dengan menggunakan beberapa baliho kertas yang berisi pesan-pesan yang tidak menginginkan keberadaan Sandiaga di sana. Sebab, warga di sana mengaku pilihan mereka tetap pada capres petahana, Joko Widodo.

"Bapak Sandiaga Uno, sejak kecil kami sudah bersahabat, jangan pisahkan kami gara-gara pilpres, pulanglah!!" demikain salah satu tulisan penolakan itu.

"2019 tetap Jokowi. Apa pun alasannya, pilihan kami tetap Jokowi, berapa pun angkanya pilihan kami tetap 01," demikian tulisan penolakan lainnya yang dipasang di atas tenda seorang pedagang sayur.

Menanggapi penolakan tersebut, ia berbincang dengan seorang warga bernama Drijon Sihotang, yang dengan tegas mengatakan akan tetap mendukung Jokowi kepada Sandiaga.

Saat itu Drijon menjelaskan mengapa kedatangan pasangan pendamping capres Prabowo Subianto ini ditolak oleh masyarakat setempat.

"Karena kami tetap, apa pun ceritanya kami tetap memilih Jokowi," kata Drijon menjawab pertanyaan Sandiaga.

Dengan sikap yang tenang, Sandiaga mendengarkan pernyataan yang disampaikan Drijon. Sandiaga pun menyatakan respons yang membuat suasana tidak menjadi semakin panas.

"Ya oke. Kami bersahabat, kami tidak akan memisahkan. Bapak memilih Pak Jokowi juga enggak apa-apa," ucap Sandiaga sambil menggenggam tangan Drijon.

Sandiaga yang saat itu mengenakan baju santai berwarna biru menjelaskan kedatangannya bukan untuk memisahkan masyarakat ke dalam kubu-kubu yang berbeda.

Melainkan, ia ingin mengetahui aspirasi masyarakat yang ada di sana tentang kondisi perekonomian di pasar.

Bahkan di akhir percakapan, Sandi mengatakan bahwa dia akan bertemu Jokowi beberapa waktu mendatang. Sandiaga mengaku akan menyampaikan adanya dukungan untuk capres petahana itu dari Drijon.

"Saya akan bertemu Pak Jokowi, Insya Allah tanggal 17. Saya bilang, Pak Drijon Sihotang mendukung di Pasar Kota Pinang di sini," kata Sandiaga yang terlihat merangkulkan tangan kirinya ke Drijon.

Drijon pun terlihat semringah dan melemparkan senyum sembari mengucapkan terima kasih kepada Sandiaga.

Kejadian penolakan itu sebelumnya sudah tersebar luas di media sosial, dan kemudian diunggah di akun pribadi Instagram Sandiaga, @sandiuno.

Dalam keterangan foto, Sandiaga menuliskan, ia dan Prabowo tidak menginginkan ajang pilpres untuk adu domba dan memecah-belah persatuan, namun menjadi ajang adu gagasan dan ide.

Video penolakan terhadap Sandiaga dapat dilihat di bawah ini, dilansir dari akun YouTube Tribunnews.com:

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/14/10245151/video-respons-sandiaga-uno-saat-ditolak-kedatangannya-di-labuhanbatu

Terkini Lainnya

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke