Salin Artikel

BPN Prabowo-Sandiaga Siapkan Strategi Khusus 100 Hari Jelang Pilpres

Hal itu ia ungkapkan dalam menanggapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI) yang menunjukkan bahwa selama dua bulan masa kampanye, belum banyak masyarakat mengetahui program yang ditawarkan oleh pasangan Prabowo-Sandiaga.

"Kami siapkan jurus-jurus khusus 100 hari menjelang hari H untuk menggenjot elektabilitas yang terus menerus menunjukkan tren naik," ujar Dhimam saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/12/2018).

Kendati demikian, Dhimam tidak dapat menyebutkan secara detail mengenai strategi tersebut.

Ia hanya menjelaskan tim pemenangan tetap fokus pada isu-isu di sektor ekonomi terutama menyangkut ketersediaan lapangan kerja, harga-harga kebutuhan pokok, kemiskinan dan kesenjangan.

Kemudian, BPN juga akan menargetkan masyarakat di kawasan pedesaan (rural area) dan memperkuat konsolidasi di segmen pemilih kelas menengah di daerah perkotaan.

Selain itu strategi atau program khusus itu juga disiapkan untuk menyasar kelompok milenial.

"Pokoknya dalam program 100 hari ini akan ada kejutan-kejutan," kata Dhimam.

Berdasarkan hasil survei LSI, terdapat lima program Prabowo-Sandiaga yang pernah didengar atau diketahui oleh masyarakat.

Namun, dari 1.200 responden yang disurvei pada 10 hingga 19 November 2018, tidak sampai 30 persen yang mengaku pernah mendengar atau mengetahui lima program tersebut.

"Program Prabowo-Sandiaga belum masif terdengar. Rata-rata di bawah 30 persen yang mengaku pernah mendengar atau mengetahui," ujar peneliti LSI Rully Akbar di kantor LSI, Jakarta Timur, Kamis (6/12/2018).

Sebanyak 25,6 persen responden mengaku pernah soal program OK OCE dinasionalkan.

Sementara 23,5 persen mengetahui program Gerakan Emas atau Emak-emak dan Anak Minum Susu.

Kemudian, sebanyak 18,7 persen mengakui pernah mendengar program terkait larangan impor.

Selain itu, 13,5 persen responden pernah mendengar soal program menaikkam gaji PNS dan 10,2 persen terkait pengangkatan guru honorer.

Selain itu, lanjut Rully, kelima program tersebut tidak masuk daftar 10 isu teratas yang ramai diberitakan media maupun dibicarakan di media sosial.

Berdasarkan data strategic room LSI Denny JA, ada 10 isu yang ramai di media sosial dan pemberitaan media. Online, yakni:

1. Hoaks Ratna Sarumpaet

2. Pembakaran bendera

3. Tampang Boyolali

4. Politik Sontoloyo

5. Politik genderuwo

6. 4 Tahun Kepemimpinan Jokowi

7. Janji Esemka

8. Game of Thrones Jokowi

9. Sandiaga lompat makam

10. Jokowi gratiskan Suramadu

"Program-program Prabowo-Sandiaga tersebut tidak masuk dalam hot issue. Ini kekurangannya, tidak masuk dalam debat program tapi lebih kepada hal-hal yang lebih sensional," kata Rully.

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/07/14464751/bpn-prabowo-sandiaga-siapkan-strategi-khusus-100-hari-jelang-pilpres

Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke