Menurut dia, kepala lapas itu tidak mendekati narapidana secara humanis.
"Memang, kalapas cukup bagus dan selama beliau (di sana) tidak ada pungli, menegakkan disiplin. Tetapi sepertinya kurang humanis, jadi kurang melakukan pendekatan kepada napi," ujar Nasir di ketika dihubungi, Jumat (30/11/2018).
Nasir mengatakan, kinerja kepala lapas baik dalam segi penegakan disiplin dan standar prosedur operasi. Namun, seharusnya sikap disiplin itu dibarengi dengan pendekatan kepada narapidana.
Kepala lapas bersama Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) bisa rutin bertegur sapa dengan narapidana. Aktivitas itu sekaligus untuk memantau perilaku napi di sana.
"Kalau mereka sudah memantau dan melihat, mereka mengetahui. Kalau mereka sering melakukan pemantauan, maka sudah mampu memegang dan menundukan warga binaan," ujar Nasir.
Nasir sendiri baru saja meninjau kondisi lapas setelah peristiwa kaburnya narapidana. Dia juga meminta Kementerian Hukum dan HAM mengusut provokator keributan di dalam lapas yang berujung kaburnya ratusan napi itu.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami sebelumnya menjelaskan bahwa kaburnya para narapidana diduga karena tidak terima dengan penerapan standar prosedur operasi yang dilakukan kepala lapas.
Sebelum kejadian kaburnya para napi, kata Utami, terjadi pergantian kepala lapas. Pejabat yang baru memang dinilai cukup tegas dalam menjalankan aturan, termasuk saat memberikan segala perizinan kepada warga binaan.
"Kemungkinan mereka tidak terima dengan penegakan aturan yang dilakukan petugas, jadi mereka melawan," kata Utami.
https://nasional.kompas.com/read/2018/11/30/19120541/nasir-djamil-kepala-lapas-banda-aceh-kurang-pendekatan-pada-napi