Arya memastikan bahwa kebijakan itu murni sebagai upaya pemerintah menyelamatkan nasib petani karet.
"Karena rakyat sudah mengeluh, jadi mesti ada kebijakan tersendiri. Ini tidak melihat pilpres atau elektabilitas. Memang perlu diambil langkah konkret untuk kebutuhan masalah karet dan sawit," ujar Arya di Posko Pemenangan Jokowi-Ma'ruf, di Menteng, Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Menurut Arya, harga karet sebagai komoditas sangat bergantung pada harga di pasar dunia. Salah satu solusi untuk menjaga harga karet dan keuntungan petani adalah dengan pembelian komoditas oleh pemerintah.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berjanji pemerintah akan membeli karet dari petani untuk bahan baku campuran aspal dalam proyek infrastruktur pasca-anjloknya harga karet di pasar dunia.
"Sudah sebulan ini kita kaji terus sehingga seminggu kemarin kita memutuskan untuk karet yang harganya jatuh jadi Rp 6.000 (per kg). Saya sudah perintahkan untuk Menteri PU, Pak Dirjen, petani karet di tempat lain, saya sampaikan bahwa kementerian PU akan beli langsung dari koperasi atau petani," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang, Minggu (25/11/2018).
Jokowi menyebutkan, Kementerian PUPR akan membeli dengan harga lebih tinggi dari pasaran yakni sekitar Rp 7.500-Rp 8.000 per kilogram. Jokowi memastikan Kementerian PUPR akan membeli karet-karet tersebut dari petani dengan harga lebih kompetitif.
https://nasional.kompas.com/read/2018/11/27/17283041/timses-sebut-kebijakan-jokowi-soal-petani-karet-murni-upaya-pemerintah