BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul
Salin Artikel

Operasi Gratis Berikan Secercah Harapan Penderita Katarak di Indonesia

PONTIANAK, KOMPAS.com – Langit Pontianak hari itu, Kamis (15/11/2018), tampak cerah dengan sinar matahari melintas tepat di garis khatulistiwa. Hari tersebut pun menjadi hari bahagia bagi 100 penderita katarak yang tersebar di seluruh Provinsi Kalimantan Barat.

Pasalnya, mereka mendapatkan bantuan untuk melakukan operasi katarak secara gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun.

Salah satu warga Desa Kuala Buayan, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Yanto (68) merupakan salah satu dari 100 pasien yang berbahagia hari itu.

“Bersyukur hari ini saya bisa operasi katarak dan nanti bisa melihat normal lagi,” ungkap Yanto kepada Kompas.com dengan raut wajah bahagianya seusai menjalani operasi di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura, Pontianak.

“Dulu sewaktu belum operasi, saya sulit sekali berjalan karena mata kanan saya sudah tertutup sepenuhnya. Bahkan, ketika saya ingin mandi di sungai pun sulit. Saya sering terjatuh karena tersandung,” kisah pria yang sudah dua tahun menderita katarak ini.

Ia pun bercerita bahwa ia tak ada rencana apapun sebelumnya untuk melakukan penyembuhan penyakit katarak. “Saya pasrah karena terbatas biaya, jadi gak ada rencana untuk operasi. Makanya, saya sangat berterima kasih hari ini bisa ikut operasi gratis,” ujar Yanto.

“Gak ada rasa sakit sama sekali, malah saya bersemangat dan senang waktu dioperasi. Akhirnya saya bisa melihat normal lagi sama seperti waktu muda dulu,” cerita Yanto diiringi senyum bahagia di wajahnya.

Kesempatan Yanto untuk mengikuti operasi gratis ini pun bukan tanpa perjuangan. Sebelum lolos dalam tahap pasien yang akan dioperasi, ia beserta penderita katarak lainnya harus melakukan screening mata terlebih dahulu yang diadakan terpisah pada 13, 20, dan 27 Oktober 2018.

Setelah lolos pada tahap ini, ia pun harus kembali menuju ke Pontianak dari desanya yang memakan waktu perjalanan tujuh jam menggunakan mobil.

Angka kebutaan katarak paling besar

Katarak merupakan salah satu penyakit yang bisa mengakibatkan kebutaan total pada pasiennya. Bahkan, angka kebutaan yang terjadi di dunia paling banyak diakibatkan oleh penyakit ini.

“Hampir 70 persen kebutaan disebabkan oleh penyakit katarak dan setiap tahunnya bisa bertambah,” ungkap Direktur Rumah Sakit Universitas Tanjungpura, dr. Muhammad Asroruddin, Sp. M.

Selain itu, riset Rapid Assasment of Avoidable Cataract (RAAB) yang dilakukan di 15 provinsi di Indonesia pada 2013 hingga 2015 mencatat, prevalensi kebutaan mencapai sekitar 3 persen. Sebanyak 1,9 persen di antaranya diakibatkan oleh katarak.

“Jadi, operasi katarak gratis ini menjadi salah satu jalan cepat, efektif, dan baik di samping bantuan pembiayaan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan,” ujar perwakilan Seksi Penanggulangan Buta Katarak (SPBK) Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Pusat, dr. Sita Paramita Ayuningtias, Sp. M.

Melansir berita Kompas.com, Kamis (2/8/2018), bantuan BPJS Kesehatan untuk penderita katarak memang terbatas. Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan 2018 Nomor 2, 3, dan 5 mengatakan, BPJS Kesehatan hanya menjamin pasien katarak dengan visus kurang dari 6/18.

Itu artinya, tidak semua pasien katarak mendapatkan bantuan BPJS Kesehatan.

Bila terus dibiarkan seperti ini, bukan tidak mungkin pasien katarak di Indonesia akan terus bertambah dan meningkatkan persentase kebutaan akibat penyakit ini.

Hal tersebutlah yang akhirnya membuat salah satu perusahaan jamu di Indonesia, Sido Muncul tergugah untuk mengulurkan bantuan kepada pasien katarak di Indonesia. Bahkan, perusahaan yang produknya sudah ekspansi secara internasional ini telah mengadakan operasi gratis katarak sejak 2011.

“Ide untuk memberikan sedikit bantuan kepada penderita katarak ini berawal pada suatu hari di bulan Desember 2010. Saat itu saya melihat sebuah tayangan iklan di televisi yang mengabarkan bahwa lebih dari 2,4 juta penduduk Indonesia menderita katarak,” tutur Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat.

Karena iklan tersebut, lanjutnya, akhirnya Sido Muncul mengadakan operasi katarak gratis pada 2011. Target yang dicanangkan pada saat itu adalah bisa menyembuhkan 5.000 pasien. Namun, yang terealisasi hanya 2.000 pasien.

“Salah satu kendala pada saat itu adalah kurangnya sosialisasi kepada masyarakat bahwa operasi katarak itu tidak sakit dan hanya operasilah jalan satu-satunya untuk sembuh,” kisah Irwan.

“Kemudian, pada 2012 kami berganti strategi. Kami bekerja sama TNI Angkatan Darat untuk mensosialisasikan kegiatan ini kepada masyarakat. Hasilnya, 7.000 orang pasien tertarik untuk dioperasi dari target semula hanya 5.000 orang,” tambahnya.

“Kami berterima kasih kepada dokter mata dan pihak rumah sakit yang selama ini telah mendukung program operasi katarak gratis. Seperti pepatah China mengatakan, ‘tidak ada yang bisa mengalahkan niat baik’. Oleh karena itu, semoga niat baik kegiatan ini bisa bermanfaat bagi semua orang,” ujar Irwan.

Untuk tahun mendatang, yakni 2019, Irwan mengatakan bahwa Sido Muncul menargetkan 6.000 orang bisa mengikuti operasi gratis ini. Jumlah tersebut pun difokuskan kepada pasien pra sejahtera yang berada di wilayah pelosok dan terluar Indonesia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/16/16543631/operasi-gratis-berikan-secercah-harapan-penderita-katarak-di-indonesia

Terkini Lainnya

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke