Salin Artikel

Tes Karakteristik Pribadi Jadi Momok Menakutkan bagi Pelamar CPNS 2018

SKD CPNS terdiri dari tiga bidang soal, yakni Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensia Umum (TIU), dan TKD. Masing-masing memiliki standar kelulusan berbeda, yakni secara berurutan 75, 85, dan 143.

Salah satunya dalam tes yang digelar di Gedung Siti Khadijah, SMA 7 Muhammadiyah Yogyakarta ini, berlangsung Selasa (13/11/2018) pagi hingga sore yang terbagi dalam empat sesi.

Berdasarkan keterangan Ketua Tim Registrasi Rekruitmen CPNS Kementerian PUPR wilayah Surabaya dan Yogyakarta, Arifa N, terdapat 1.489 peserta yang mengikuti tes hari ini.

Namun, berdasarkan pemantauan Kompas.com di lokasi, sebagian besar peserta diketahui gagal dalam bidang TKP. Padahal, dua bidang lainnya lolos dan memenuhi standar yang diberlakukan.

Misalnya, peserta atas nama Deka, Fattan, dan Tema, peserta yang datang dari kota Yogyakarta dan mendaftar formasi-formasi berbeda di Kementerian PUPR.

"Semuanya lulus passing grade, TKP saja yang kurang," ujar Tema yang ditemui saat mengantre barang bawaan yang dititipkan pada panitia.

Menurut dia, TKD tidak sulit, hanya pilihan jawabannya sangat menjebak.

"Tidak sulit, kita hanya tidak tahu polanya. Kita tidak tahu apa yang diinginkan oleh pembuat soal. Kan kita jawab berdasarkan pikiran masing-masing. Tidak ada benar dan salah," ujarnya.

Hal ini pun dibenarkan oleh Arifa yang sudah memantau jalannya seleksi di Surabaya sebelumnya.

"Level kesulitan (TKP) memang tinggi dan soalnya cenderung panjang-panjang. Padahal total soal ada 90 dan waktu yang tersedia hanya 100 menit. Untuk baca soalnya saja sudah lama, kan?" ujar Arifa.

"Di Surabaya hanya sekitar 10 persen peserta yang lolos dari total peserta yang ada. Kalau di Yogya ini belum diketahui, karena proses tes juga masih berlangsung," tutur Arifa.

Selama ada di lokasi tes, Kompas.com menemui salah seorang yang berhasil lolos dalam tes SKD ini. Ia adalah Atika Audia.

Saat ditanya, kunci keberhasilannya menghadapi TKP yang banyak ditakutkan adalah dengan mengerjakannya pertama kali sebelum dua bidang tes lainnya.

"Alhamdulillah saya lolos. Jadi tadi saya langsung kerjakan nomor 66, soal TKP dulu. Karena beberapa teman memberi tahu soal-soal di TKP panjang dan butuh waktu lama,” kata Atika.

Trik semacam ini bebas saja untuk dilakukan oleh setiap peserta tes. Tidak ada aturan khusus yang mengharuskan seseorang mengerjakan secara berurutan.

Banyaknya peserta yang gagal lolos dalam tahap kedua seleksi CPNS 2018 ini, memunculkan harapan munculnya kebijakan dari Badan Kepegawaian Nasioanal (BKN) selaku penyelenggara rekruitmen nasional, untuk mengurangi standar nilai yang sebelumnya ditetapkan.

"Semoga saja ada penurunan passing grade, soalnya yang lolos sangat sedikit sementara posisi yang dibutuhkan untuk memenuhi kuota Seleksi Kemampuan Bidang (SKB) cukup besar," kata Deka yang juga gagal di SKD dengan poin 135.

Atas hasil yang muncul sejauh ini, BKN masih menggodok kebijakan agar tidak terjadi kekosongan posisi di masing-masing badan atau instansi pemerintahan yang membutuhkan pegawai baru. Hanya saja, hasilnya belum dipublikasikan pada publik.

"Kemungkinannya ada dua, kalau tidak diturunkan standarnya, berarti akan di peringkat biasa. Namun kita belum tahu, itu semua kewenangan BKN. Yang jelas kekosongan posisi tidak akan dibiarkan terjadi," ujar Arifa.

"Semangat terus, jangan menyerah, masih ada kesempatan di lain waktu," ujar Arifa, memotivasi peserta yang kebanyakan mengalami kegagalan.

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/13/16034621/tes-karakteristik-pribadi-jadi-momok-menakutkan-bagi-pelamar-cpns-2018

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke