Salin Artikel

Perludem Ingatkan agar Debat Capres Tak Hanya untuk Cari Kelemahan Lawan

Debat juga bukan hanya untuk mencari kelemahan pasangan calon, tetapi fokus pada visi misi dan gagasan yang ditawarkan.

"Jadi (debat) bukan sekadar untuk mencari kelemahan, jadi esensi debat itu betul-betul keunggulan program dan gagasan yang dibawa," ujar Titi, ketika dihubungi Kompas.com, Senin (22/10/2010).

Menurut Titi, moderator debat umumnya hanya membaca teks pertanyaan dan kurang menggali gagasan masing-masing pasangan.

"Kalau saya melihat, debat kita selama ini hanya seperti hiburan. Belum sepenuhnya punya alur yang kuat untuk menggali visi misi dari paslon," kata Titi. 

"Saya lebih setuju moderator itu jurnalis senior, tentu yang netral, jurnalis senior yang bisa menguasai proses debat, bisa memandu dengan baik, mengelaborasi dan mengeksplorasi visi misi, gagasan dan program paslon," lanjut dia.

Catatan lainnya, alokasi waktu yang terlalu singkat bagi pasangan calon untuk memberikan jawaban.

Titi menyarankan agar alokasi waktu diperpanjang sehingga paslon dapat menjelaskan materinya secara lebih mendalam.

Hal terakhir yang dinilai Titi perlu ditambahkan adalah sesi tanya jawab dengan audiens.

Menurut dia, waktu yang lebih panjang akan memberikan kesempatan untuk memperdalam pengetahuan dan gagasan pasangan calon.

Audiens yang dihadirkan juga sebaiknya sesuai tema yang menjadi materi debat.

"Tentu audiens ini dibatasi sesuai dengan kelompok yang sesuai dengan tema debat. Kalau tema debatnya misalnya ekonomi, tentu masyarakat ekonomi yang bisa hadir," kata dia. 

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/22/15363801/perludem-ingatkan-agar-debat-capres-tak-hanya-untuk-cari-kelemahan-lawan

Terkini Lainnya

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke