"Bantuan-bantuan yang dikabarkan cukup banyak tapi belum diterima masyarakat. Ini saya koreksi belum diterima seluruhnya. Mengapa? Karena sistem transportasi yang cukup berat, ini kan jumlahnya ton-tonan, bukan kiloan," kata Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (15/10/2018).
Wiranto menjelaskan, pengiriman bantuan dalam jumlah besar ke masyarakat tidak mudah. Sebab, tim penanganan bantuan harus bergerak manual.
"Setiap pesawat ngangkut itu 20 ton, 30 ton, ternyata memang hambatan di lapangan, bongkar muat manual, mengangkut dari lapangan ke gudang manual, dari gudang ke truk manual," kata Wiranto.
"Kita ingin dari pesawat langsung ke truk. Kita sudah mengerahkan TNI dan Polri untuk membantu tapi tidak cukup. Maka kesimpulan kita, kita butuh forklift," lanjut Wiranto.
Wiranto menjelaskan, saat ini pemerintah terus berupaya memaksimalkan dukungan bantuan alat tersebut. Hal itu untuk mempercepat distribusi bantuan secara merata.
"Dari Amerika membantu dua forklift, Pak Wapres juga sudah memerintahkan Pelindo 1 mengirimkan forkliftnya. Mudah-mudahan dengan forklift yang terus menerus datang ini, akan kemudian membuat permasalahan di lapangan menjadi berkurang," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/15/16205061/bantuan-korban-gempa-sulteng-terkendala-pemerintah-minta-dukungan-forklift