Salin Artikel

Presiden Jokowi Minta Siswa SMA Luruskan Kabar Hoaks

Hal ini disampaikan Jokowi dihadapan 340 siswa SMA dan 170 siswa SMK se-Indonesia yang mengikuti kegiatan AKSI (Apresiasi Kebangsaan Siswa Indonesia), di Sentul, Bogor, Rabu (10/10/2018).

Para siswa SMA/SMK yang hadir merupakan ketua OSIS atau ketua organisasi kerohanian di sekolahnya masing-masing.

"Anak-anak tolong, kalau ada sekarang di medsos, yang namanya fitnah, hoax, kabar bohong, saling mencela, mengejek, itu tolong diluruskan. Dibetulkan," kata Jokowi.

Jokowi mengingatkan, Indonesia adalah bangsa besar yang memiliki 714 suku. Jika tidak dikelola dengan baik, maka perbedaan yang ada ini justru rentan memicu perpecahan.

"Kalau enggak kita sadari, gampang sekali kita ini diadu-adu. Antaragama dipanas-panasin, antar suku diadu, berbahaya sekali," kata Jokowi.

Pihak yang mengadu antarsesama anak bangsa itu, lanjut Jokowi, bisa berasal dari luar namun bisa juga berasal dari kepentingan politik di dalam negeri.

Oleh karena itu, sebagai pemimpin di sekolahnya, Jokowi mengingatkan para siswa yang hadir untuk bisa mengajak para siswa lainnya agar tak mudah diadu domba.

"Kalau tak bisa mengajak dan mengingatkan teman-temannya bahwa kita Indonesia ini beragam, berbahaya sekali. Karena saya lihat banyak sekali karena kepentingan politik, pilihan bupati, pilihan gubernur, pilihan presiden, yang itu tiap lima tahun ada, kita kayak terpecah-pecah," kata Kepala Negara.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan, perbedaan pilihan politik biasa dalam demokrasi. Jangan sampai hubungan pertemanan dan persaudaraan rusak karena perbedaan pilihan politik.

"Jangan sampai antarteman enggak saling sapa karena pilihan gubernur atau pilpres. Rugi. Itu tiap 5 tahun ada terus. Masa tiap 5 tahun kita mau berantem terus. Ia enggak?" ujar Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/10/09552711/presiden-jokowi-minta-siswa-sma-luruskan-kabar-hoaks

Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke