Salin Artikel

Wilayah Jalur Gempa di Palu Akan Dialihfungsikan Jadi RTH

Ketiga daerah itu merupakan area rawan gempa lantaran dilalui jalur gempa sesar Palu Koro. Pada waktu gempa dan tsunami, area tersebut mengalami proses likuefaksi (pencairan tanah) serta pengangkatan dan penurunan tanah.

Oleh karena hal tersebut, nantinya, tidak akan dibangun kembali permukiman di wilayah itu.

"Lokasi di Petobo akan dijadikan ruang terbuka hijau, juga akan dibangun monumen," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (9/10/2018).

Selain memanfaatkan lahan, pembuatan monumen juga berguna untuk mencatat sejarah terjadinya bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

"Sebagai penanda kepada masyarakat yang lain bahwa pernah terjadi bencana yang berbahaya sehingga jadi edukasi," ujar Sutopo.

Sementara itu, warga yang semula tinggal di area rawan gempa akan direlokasi ke daerah lain yang lebih aman. Namun demikian, rencana relokasi tersebut hingga saat ini masih dalam tahap pembahasan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, Jumat (8/10/2018) mengakibatkan 2.010 orang meninggal dunia.

Selain korban meninggal, BNPB mencatat ada 10.679 orang luka berat. Tercatat pula 671 orang hilang yang diperkirakan masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan akibat gempa dan tsunami.

Tidak hanya itu, 82.775 warga tercatat mengungsi di sejumlah titik.

Dilaporkan pula, 67.310 rumah dan 2.736 sekolah rusak. Ditambah lagi, sebanyak 20 fasilitas kesehatan rusak berat.

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/09/15054411/wilayah-jalur-gempa-di-palu-akan-dialihfungsikan-jadi-rth

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke