Salin Artikel

Polri Kirim 2 Kapal Pengolah Air Bersih ke Palu dan Donggala

Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto menyebutkan kapal tersebut memiliki kapasitas untuk mengolah 20 ton air laut per hari.

"2 kapal water treatment, yaitu Kapal Polisi Abimanyu 7010, Kapal Polisi Bisma 8001, yang mengubah air laut menjadi air tawar dengan kemampuan 20 ton air per hari," ujarnya di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).

Selain itu, mereka juga telah mengirimkan satu rumah sakit kapal, dan tiga kapal pengangkut.

Untuk kendaraan darat, Polri telah menurunkan dua mobil water treatment, enam truk pengangkut barang, tujuh ambulans, dan 12 unit jeep. Setyo menyebutkan 100 motor juga diturunkan untuk keperluan patroli.

Sementara untuk personel, mereka akan mengerahkan 2.143 personel ke daerah terdampak.

"2.143 personel itu terdiri dari Satuan Brimob, Satuan Sabhara, tim kesehatan, tim DVI untuk mengidentifikasi," tutur dia.

Untuk saat ini, sudah sekitar 600 personel yang berada di Sulawesi Tengah.

Mereka juga sudah menurunkan anjing pelacak untuk membantu pencarian korban di bawah reruntuhan. Saat ini, terdapat enam ekor anjing pelacak yang berada di lapangan.

Bantuan tersebut dikatakannya akan terus berdatangan demi mempercepat proses evakuasi dan penanganan di daerah yang terdampak gempa.

"Polda-polda lain juga ada yang mengirim makanan dan mengirimkan uang,” ungkap Setyo.

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/02/21520791/polri-kirim-2-kapal-pengolah-air-bersih-ke-palu-dan-donggala

Terkini Lainnya

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke