Ia membenarkan bahwa Ratna mengalami penganiayaan oleh sejumlah orang tak dikenal. Peristiwa tersebut terjadi sekitar seminggu lalu di area parkir mobil Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.
"Saya dua hari lalu memang menjenguk Ibu Ratna di kediaman beliau. Setelah malamnya saya baru tahu terjadi penganiayaan yang luar biasa kepada Mbak Ratna. Kejadiannya seminggu lalu dan ini sedang kami investigasi," ujar Fadli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Menurut Fadli, Ratna tidak ingin peristiwa yang dialaminya itu diketahui banyak orang.
Pasca penganiayaan, kata Fadli, Ratna mengalami trauma. Selain itu, ia juga mengalami luka jahitan di kepala.
Namun, Fadli belum mengetahui secara detail terkait pelaku penganiayaan.
"Ya beliau sebetulnya ingin menenangkan diri dulu. masih shock, trauma," kata Fadli.
Secara terpisah, Koordinator Juru Bicara pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjelaskan, pada Senin (1/10/2018) malam, Prabowo dan Sandiaga menerima foto Ratna dengan muka lebam dan langsung dikonfirmasi kepada yang bersangkutan.
Menurut dia, berdasarkan pengakuan Ratna, yang bersangkutan dikeroyok orang tidak dikenal di bandara di Bandung lalu dimasukkan ke dalam sebuah mobil pada Jumat (21/9/2018).
"Jadi, kejadiannya sudah lama dan kami baru tahu tadi malam. Ternyata beliau ketakutan, trauma sehingga tidak melaporkan dan tidak mengabarkan kepada siapa pun, dan kami pun tidak tahu kenapa beliau sangat takut," ujarnya.
Menurut dia, Ratna ketakutan pascakejadian penganiayaan tersebut dan dirinya tidak tahu penyebabnya.
Dahnil mengatakan, saat ini Ratna berada di rumahnya di daerah Tebet, Jakarta Selatan.
Update:
Ratna Sarumpaet mengakui bahwa dia tidak pernah dianiaya atau dikeroyok. Ia mengaku telah berbohong kepada keluarga dan koleganya.
"Jadi tidak ada penganiayaan. Itu hanya khayalan entah diberikan setan-setan mana dan berkembang seperti itu," ujar Ratna di rumahnya di kawasan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2018).
Ratna menjelaskan, pada 21 September, dia mendatangi salah satu rumah sakit bedah di Jakarta Pusat untuk operasi sedot lemak.
Namun, saat operasi selesai, Ratna melihat wajahnya bengkak. Ia pun kembali ke rumah dan menjelaskan penyebab wajahnya kepada anak-anaknya.
Kepada keluarganya, Ratna mengaku kondisi wajahnya itu karena ia dipukuli oleh beberapa orang.
Alasan itu terus disampaikan kepada keluarganya hingga menyebar. Pengakuan sama kemudian disampaikan Ratna kepada Prabowo dan para politisi lain yang menemuinya.
Ratna meminta maaf kepada semua pihak yang telah dia bohongi.
"Saya minta maaf kepada Pak Prabowo yang telah membela saya kemarin," ujar Ratna.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/02/17163531/fadli-zon-penganiayaan-ratna-sarumpaet-diduga-terjadi-pada-21-september-2018