Ditemui saat pengambilan nomor urut calon presiden dan wakil presiden di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, awalnya Airlangga mau meladeni wawancara dengan wartawan seputar pengambilan nomor urut dan kampanye damai.
Namun, saat ditanya mengenai langkah partainya mengusung empat eks koruptor, Airlangga bergeming. Ia juga enggan menanggapi saat ditanya apakah tak khawatir langkah mengusung eks koruptor itu akan mempengaruhi elektabilitas partai.
"Ini lagi ambil nomor urut," kata Airlangga sambil berlalu.
Partai Golkar mengajukan empat caleg mantan narapidana korupsi.
Caleg eks korutpor tersebut, satu orang maju di tingkat DPRD Provinsi. Sedangkan tiga lainnya maju di tingkat DPRD Kabupaten/Kota
Satu orang caleg mantan napi korupsi di DPRD Provinsi itu bernama Hamid Usman. Ia maju di Dapil Maluku Utara 3.
Sementara tiga caleg eks koruptor di tingkat DPRD Kabupaten/Kota antara lain, Heri Baelanu dari Dapil Pandeglang, Dede Widarso dari Pandeglang, dan Saiful T Lami dari Dapil Tojo Una-Una.
Sejak awal, Airlangga mengaku partainya berpegang pada putusan MA yang membolehkan eks koruptor maju dalam pileg.
https://nasional.kompas.com/read/2018/09/21/19420811/ketum-golkar-enggan-komentar-soal-partainya-yang-usung-4-eks-koruptor