Salin Artikel

Jusuf Kalla: Nasdem dan Golkar Beda-beda Tipis...

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menggoda Jusuf Kalla. Bahkan ia menyebut bukan tak mungkin Kalla bisa lompat ke Nasdem suatu hari nanti.

"Saya mendengar, begitu banyak gubernur, kepala daerah yang terpilih melalui Partai Golkar, tentu itu merupakan aset yang penting," ujar Kalla, tak sadar salah sebut Partai Nasdem.

Kata-kata Kalla itu langsung membuat 575 Caleg Partai Nasdem bergemuruh. Beberapa diantaranya mencoba memberi tahu kalau Kalla telah salah sebut nama partai.

Kalla langsung menghentikan bicaranya sejenak. Ia menoleh dan menyadari telah salah sebut Partai Nasdem jadi Partai Golkar.

"Nasdem, sudah terbiasa. Kan Nasdem dan Golkar beda-beda tipis. Beda-beda tipis," ucapnya disambut tawa para caleg Nasdem.

"Kenapa? (Saya salah sebut) Saya lihat tadi wajah-wajah di depan ini (petinggi Nasdem), teman-teman bekas petinggi Golkar semua. Jadi wajah itu tercermin masuk ke otak," sambungnya sembari tertawa.

Khusus terkait Surya Paloh, Kalla mengakui, memiliki kedekatan dengan pria kelahiran Banda Aceh tersebut.

Kalla juga mengingat masa-masa muda bersama sahabatnya itu.

"Tadi Bung Surya bilang kalau kita duduk berdua, tapi masa dulu bukan sekarang nih. Lihat orang (perempuan) menari langsung kita jadi juri mana yang nomor satu, nomor dua. Ini bukan rahasia, sejarah masa lalu," kata Kalla.

"Itu berarti kita tetap dewasa manusia biasa. Wapres juga manusia biasa, bukan malaikat. Tapi sekadar itu saja tidak lebih dari itu. Tapi saya tidak tau dia (merujuk ke  Surya Paloh)," sambung Kalla disambut tawa geli para caleg Nasdem.

Sebelumnya, Surya Paloh berseloroh mengingatkan para petinggi di Partai Golkar untuk tetap memperhatikan Kalla.

Sebab, bukan tak mungkin Kalla tergoda untuk menyeberang ke Partai Nasdem.

"Kasih tahu sama kawan-kawan di Golkar, kalau kau kurang perhatian (ke Kalla) hati-hati," tutur Surya yang kembali membuat suasana dipenuhi tawa.

"Karena kita tahu hubungan batiniah yang kuat ini bisa melampaui seluruh pertimbangan dan perhitungan strategi apapun. Jangan terkejut suatu ketika Pak Jusuf Kalla berada di tengah tengah kita Partai Nasdem," sambung dia disambut tepuk tangan caleg Nasdem.

https://nasional.kompas.com/read/2018/09/03/14161131/jusuf-kalla-nasdem-dan-golkar-beda-beda-tipis

Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke