Salin Artikel

Gaya Paspampres Berbaju Adat di Peringatan HUT ke-73 RI

Mereka tidak mengenakan kaos berkerah, kemeja putih, batik atau setelan jas, melainkan busana daerah.

Komandan Paspampres Mayjen TNI Suhartono mengatakan, penggunaan busana daerah itu sengaja dilakukan demi menyemarakkan peringatan hari kemerdekaan di Istana Presiden.

Meski demikian, pihaknya tetap mengutamakan keleluasaan dalam bergerak.

Oleh sebab itu, personelnya menggunakan busana adat daerah tertentu yang memungkinkan tetap bergerak leluasa.

"Makanya kalau dibilang repot sih enggak. Kami cari desain pakaian di mana kami tetap bisa bergerak mudah dan tidak mengganggu kinerja. Kalau ada emergency, kami bisa manuver dengan cepat," ujar Suhartono kepada wartawan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta Pusat, Jumat pagi.

Pakaian adat yang dikenakan Paspampres kali ini bukan milik sendiri, melainkan menyewa dari toko busana daerah.

"Ada yang sewa pakaian adat Padang, ada yang Betawi, ada juga yang Papua," ujar Suhartono.

Saat ditanya apakah mengenakan busana adat itu membutuhkan waktu persiapan yang lama, Suhartono membantahnya.

"Enggak. Cuma lima menit. Kan, didandaninya sama orang salonnya," ujar Suhartono berseloroh.

Mantan Komandan Pasukan Detasemen Jalamangkara TNI AL itu pun memastikan bahwa penggunaan pakaian adat saat bertugas sama sekali tidak mengganggu kinerja.

Peringatan hari kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia di Istana Presiden ditandai dengan upacara penaikkan dan penurunan bendera merah putih.

Selain itu, tampil pula sejumlah pertunjukan seni dan budaya dari penjuru Indonesia.

Pihak Istana mengundang lebih dari 9.000 orang dalam peringatan kemerdekaan kali ini.

https://nasional.kompas.com/read/2018/08/17/09532541/gaya-paspampres-berbaju-adat-di-peringatan-hut-ke-73-ri

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke