Salin Artikel

Rabu Pagi Ini, Wakapolri Komjen Syafruddin Dilantik Jadi Men PAN-RB

Ia tidak lagi menjabat sebagai Wakil Kepala Polri, melainkan akan diangkat Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).

Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki mengonfirmasi bahwa Syafruddin akan dilantik Presiden di Istana Negara Rabu pagi.

"Iya, rencananya jam 10.00 dilantik," kata Teten saat dikonfirmasi, Rabu.  

Reshuffle ke-5 yang dilakukan Presiden Jokowi selama kepemimpinannya ini didasarkan atas konsekuensi politik, bukan rapor merah Menteri PAN RB pendahulu, Asman Abnur.

Partai Amanat Nasional (PAN), tempat Asman bernaung memutuskan tidak lagi mendukung Jokowi pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

PAN memilih mendukung pasangan bakal capres Prabowo Subianto dan cawapres Sandiaga Uno bersama Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

"Jadi, keputusan ini konsekuensi dari dinamika politik perkoalisian. Sekali lagi, jadi ini soal koalisi," ujar Pratikno saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (14/8/2018) kemarin.

Ia sekaligus mengonfirmasi bahwa rencana mengganti Asman dari jabatannya saat ini sudah dibahas oleh partai politik Koalisi Indonesia Kerja sejak lama.

Sementara, tentang kinerja Asman selama ini, Pratikno mengatakan, Presiden Joko Widodo sangat mengapresiasinya.

"Dari kinerjanya, menteri asal PAN di pemerintahan, dalam hal ini Pak Asman Abnur, Bapak Presiden merasa sangat puas dan bagus," ujar Pratikno.

Mengundurkan diri

Asman sendiri menyadari bahwa pergantian dirinya merupakan konsekuensi dari PAN yang memilih jalan oposisi. Daripada menjadi beban bagi pemerintah, Asman telah menyatakan akan mengundurkan diri.

"Tentu saya harus berpikir jangan sampai saya jadi beban pemerintah, beban Pak Presiden. Kalau diperkenankan, saya mohon kalau bisa diizinkan untuk mundur," kata dia, Selasa pagi.

Pada Selasa malam, Asman bertemu Presiden Jokowi di Istana Presiden Bogor. Di depan Jokowi, Asman mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai Menteri PAN-RB.

Ia berharap langkahnya melegakan semua pihak. Ia juga berharap apa yang telah dikerjakan selama ini di Kementerian PAN-RB dapat diteruskan oleh penggantinya secara lebih baik.

"Mudah-mudahan apa yang saya lakukan merupakan langkah yang baik, sehingga tidak ada melukai semua pihak, sehingga kehadiran saya bisa digantikan orang yang lebih netral. Saya berdoa mudah-mudahan yang menggantikan lebih baik dari saya," kata dia, Selasa malam.

Perkuat koalisi

Politisi PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan, pencopotan Asman Abnur dari jabatan Menteri PAN-RB adalah untuk memperkuat partai politik koalisi pendukung Jokowi pada Pemilu 2019 atau yang bernama Koalisi Indonesia Kerja.

Diketahui, anggota Koalisi Indonesia Kerja, yakni PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, Hanura, PKB, PPP, PSI, PKPI dan Perindo.

"Kalau melihat secara etika, apa pun, PAN sudah menyatakan mendukung capres dan cawapres berbeda dengan yang ada di pemerintahan hingga 2019. Kalau melihat seperti itu, memang sangat dimungkinkan (pencopotan Asman) untuk memperkokoh dan memperkuat koalisi yang terbentuk sekarang, ya mengundurkan diri saja," ujar Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tersebut.

https://nasional.kompas.com/read/2018/08/15/06524941/rabu-pagi-ini-wakapolri-komjen-syafruddin-dilantik-jadi-men-pan-rb

Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke