Salin Artikel

Wajib Pajak Diimbau Waspada jika Menerima "E-mail" seperti Ini

Masyarakat diminta cermat karena ada pihak yang mengatasnamakan Ditjen Pajak dengan alamat e-mail tidak resmi.

Imbauan ini disampaikan melalui akun resmi Twitter Ditjen Pajak, @DitjenPajakRI.

"Kami mendapatkan beberapa pengaduan, ada orang mengirim e-mail kepada wajib pajak dengan mengatasnamakan Ditjen Pajak," ujar Ani saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (31/7/2018).

Ani mengatakan, e-mail itu dikirimkan oleh mail@virksyd.dk kepada wajib pajak dan mengatasnamakan Ditjen Pajak.

Namun, ada yang janggal dari e-mail itu. "Pada penulisan direktorat itu pake huruf 'c' menjadi directorat," ujar Ani.

Isi e-mail tersebut, pada intinya, menyampaikan kepada wajib pajak bahwa bisa mendapatkan pengembalian atau refund untuk tahun 2015 sampai 2017.

Disebutkan pula bahwa untuk prosedur pengembalian uang, penerima e-mail diarahkan untuk mengklik link tertentu.

"Nah ketika mengklik tautan yang muncul bukan alamat Ditjen Pajak. Itu phising," ujar Ani.

Phising merupakan tindakan memeroleh informasi pribadi seperti User ID maupun password dengan menyamar sebagai orang atau organisasi yang berwenang melalui sebuah e-mail.

Ani mengimbau, apabila ada wajib pajak yang menerima e-mail yang mengatasnamakan Ditjen Pajak bisa mengonfirmasi ke pihak Ditjen Pajak atau menghubungi Kring Pajak di 1500200.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/31/19033301/wajib-pajak-diimbau-waspada-jika-menerima-e-mail-seperti-ini

Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke