Salin Artikel

Tak Direspons Gerindra, Farhat Abbas Maju Jadi Caleg PKB

"(Sebelum ke PKB) ke Gerindra. Saya enggak tahu mentoknya di mana," ujar Farhat di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Selasa malam (17/7/2018).

Karenanya. Farhat pun lantas mengkritik rekrutmen partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut.

"Kita di sayap partai, jangan juga terlalu lama, harus ada kepastian," kata dia.

Ia mencontohkan, misalnya nasib rekan-rekannya sesama advokat yang tergabung dalam Advokat Cinta Tanah Air (ACTA).

"Kasian teman-teman ACTA itu hanya empat orang, padahal mereka bela mati-matian Partai Gerindra," terang dia.

Farhat juga bercerita, mengenai alasan dirinya memilih PKB, selain karena tak digubris Gerindra.

"Saya mendapatkan kemudahan dan komitmen yang tidak bertele-tele dari partai ini," kata dia.

Ia tak butuh waktu lama untuk yakin dan mantap memilih partai pimpinan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin itu.

"Partai ini menjunjung pluralisme, keanekaragaman, partai Islam tapi aneka ragam dan pluralisme yang dijunjung tinggi di partai ini," kata dia.

PKB, kata Farhat, tak pernah melakukan pendekatan dengan dirinya. Ia justru yang mendaftarkan diri ke PKB.

"Saya daftar di detik-detik terakhir, dua jam sebelum ke sini (KPU) saya diterima," kata Farhat.

Jika lolos sebagai wakil rakyat, Farhat mengatakan akan rehat dari profesi yang telah membesarkan namanya.

"Istirahat sementara, saya politik dulu. Melihat kemajuan PKB, mudah-mudahan bisa melaju ke senayan," kata dia.

"Boleh di komisi mana saja yang penting wakil rakyat, semua komisi punya manfaat masing-masing," tambahnya.

Mantan suami Nia Daniati itu juga mengungkapkan bahwa di Pileg mendatang dirinya akan bertarung di daerah pemilihan Jawa Barat 6 meliputi Depok dan Bekasi.

"Nomor satunya pak Hanif Dhakiri dan nomor 2 saya. Ini di PKB saya diberikan kehormatan, saya diberi posisi yang bagus. Saya senang saja," kata Farhat.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/18/05534471/tak-direspons-gerindra-farhat-abbas-maju-jadi-caleg-pkb

Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke