Salin Artikel

Hanura Tak Permasalahkan Kadernya Pindah ke Partai Lain

Menurutnya, kepindahan kader partai seperti bursa transfer pemain bola di musim-musim tertentu.

"Terkait yang pindah ini kan bursa transfer politisi ramai ini pascapiala dunia. Ada kesana kemari, kemari kesana itu hal biasa," ujar Pasek dalam konferensi pers di gedung KPU, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Menurut dia, situasi itu juga mampu menunjukkan mana kader partai yang sejati dan sebaliknya.

"Justru itu kelihatan baik bagi kami, jadi kelihatan mana kader sejati dan tidak," katanya.

Ia menilai yang terpenting partainya telah menyusun strategi baru dengan membuka peluang yang luas bagi anak-anak muda dan perempuan untuk maju menjadi caleg.

Selain itu, Hanura juga tak lupa membawa sejumlah tokoh dari berbagai latar belakang di tingkat daerah maupun nasional untuk membuka lumbung-lumbung suara baru.

"Meskipun lumbung suara Hanura ada yang berpindah. Kami menyiapkan lumbung baru yang diisi orang-orang yang berkualitas," kata dia.

"Jadi lebih banyak diisi darah segar yang fresh dan Hanura lahir untuk melahirkan politisi baru yang berkualitas," sambungnya.

Namun demikian, Suardika tak bisa mengungkapkan secara rinci terkait tokoh-tokoh ternama yang menjadi caleg Hanura.

"Nanti tinggal dicek aja ya di Silon (sistem informasi pencalonan KPU). Kami sampaikan dari Papua sampai Sumatera adalah (dari tokoh-tokoh ternama)," kata dia.

Pasek optimistis bisa meraih suara lebih banyak dibandingkan Pemilu 2014 sebelumnya.

Dalam Pemilu 2014, Partai Hanura memperoleh 6.579.498 suara atau sekitar 5,26 persen. Sementara perolehan kursi di DPR sebanyak 16 kursi atau 2,9 persen.

Pindah partai

Setidaknya ada dua kader Hanura yang telah diketahui menjadi caleg partai lain. Anggota DPR dari Fraksi Partai Hanura Rufinus Hotmaulana Hutauruk memutuskan untuk pindah perahu ke Partai Nasdem dalam Pileg 2019. Rufinus khawatir Hanura tak mampu lagi lolos ke parlemen.

"Kalau tidak mampu menjangkau parliamentary threshold, untuk apalagi kita masih bertahan disitu," kata Rufinus kepada Kompas.com, Selasa (17/7/2018).

Rufinus menilai, tanda-tanda Hanura tidak lolos ke parlemen sudah terlihat dari hasil survei sejumlah lembaga.

Di sisi lain, Politisi Hanura Dossy Iskandar Prasetyo pindah ke Nasdem dan menjadi calon legislatif dari partai besutan Surya Paloh itu. Namun, Dossy tak menjelaskan alasan kepindahan ke Nasdem.

"Saya memilih melanjutkan pengabdian di jalur legislatif melalui Partai Nasdem," ujar Dossy dalam pesan singkat, Selasa (17/7/2018).

Anggota Komisi III itu memastikan sudah berkomunikasi dengan internal Partai Hanura terkait menjadi caleg dari Partai Nasdem. "Sudah berkomunikasi bahwa dalam momentum Pemilu 2019 melanjutkan pengabdian bersama Partai Nasdem," ujarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/17/17534541/hanura-tak-permasalahkan-kadernya-pindah-ke-partai-lain

Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke