Seperti diketahui beberapa waktu belakangan PAN dan PKS mewacanakan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres atau cawapres pendamping Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Dalam beberapa kali pertemuan, Bang Zul (Zulkifli Hasan) dengan Pak Anies itu juga membicarakan masalah peluang dia untuk diusung sebagai capres maupun cawapres," ujar Yandri saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/7/2018).
Meski demikian, Yandri enggan menuturkan apakah dalam pertemuan tersebut, Anies menyatakan siap untuk diusung sebagai capres maupun cawapres.
"Nah kalau itu sebaiknya konfirmasi ke Pak Anies saja," kata Yandri.
Yandri pun menegaskan bahwa partainya tidak keberatan jika nantinya Prabowo memilih berpasangan dengan Anies ketimbang Zulkifli Hasan.
Ia mengatakan, PAN juga terbuka dengan opsi-opsi pasangan calon lain yang diusulkan oleh mitra koalisi, seperti dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Kalau pun misal di luar Prabowo-Zulkifli, misal nanti ada paket Prabowo-Anies, kami juga siap," kata Yandri.
Di sisi lain, Yandri mengakui nama Anies diperbincangkan di internal PAN, tidak hanya sebagai cawapres, tapi juga sebagai capres.
Menurut Yandri, Anies merupakan sosok yang yang memiliki kemampuan untuk menjadi calon presiden.
Kendati demikian, ia menyadari bahwa PAN tidak dapat mengusung calonnya sendiri terkait persyaratan presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen dari jumlah kursi di DPR.
"Tetapi PAN kan tidak cukup untuk mengusung secara sendiri karena hanya 8,9 persen. Perlu 20 persen, artinya perlu menggandeng partai lain. Nah PAN dan Gerindra sudah cukup. Artinya kalau disepakati dua partai ini bergabung dan mengusung pasangan saya kira Insya Allah dalam waktu dekat akan kami umumkan capres cawapresnya," tutur Yandri.
https://nasional.kompas.com/read/2018/07/10/14280391/pertemuan-zulkifli-hasan-dan-anies-baswedan-juga-bicarakan-peluang-capres