"Saya enggak mau "kalau-kalau". Saya tidak mau spekulasi. Udahlah sekarang saya menghadapi apa yang di depan mata," kata Moeldoko dalam perayaan ulang tahunnya ke-61 di Taman Suropati, Jakarta, Minggu (8/7/2018).
Meskipun wacana itu terdengar, ia mengaku memang bekerja untuk Jokowi. Namun, dalam kapasitas pengabdiannya sebagai Kepala KSP, bukan menyangkut kepentingan lainnya.
"Ya saya memang harus for Jokowi sekarang, wong saya Kepala Staf Kepresidenan, ha-ha-ha. Ya total hidup saya untuk Pak Jokowi," kata dia.
"Saya tidak pernah bersepekulasi, hidup saya ini hanya yang ada di depan mata itu yang saya kerjakan, intinya kita mengabdi untuk bangsa dan negara," tegasnya.
Dari rangkaian ucapan selamat ulang tahun yang disampaikan, Moeldoko sempat didoakan bisa menjadi calon wakil presiden Jokowi pada Pilpres 2019 nanti.
Doa dan harapan itu datang dari seorang relawan Jokowi-Moeldoko (Jodoh) Dhini Mudiyani.
Menurut Dhini, Moeldoko layak mendampingi Jokowi karena telah berpengalaman di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Moeldoko juga dinilainya dekat dengan tokoh-tokoh Islam.
"Alasannya, memiliki nilai plus dibanding yang lain, yang lain mungkin bagus, tapi ini mungkin terbagus menurut kami sebagai relawan," kata dia.
Dhini mengakui saat ini gerakan relawannya masih di media sosial. Ia menegaskan tak ingin mendahului tahapan pendaftaran Pilpres 2019.
"Belum gerakan politis lebih dari itu karena memang kita tidak ingin mendahului juga ya," kata dia.
"Kita memang belum mengagendakan untuk bertemu, jadi dalam kesempatan ini kami berharap Jokowi-Moeldoko untuk 2019," sambungnya.
https://nasional.kompas.com/read/2018/07/08/13315801/moeldoko-tegaskan-tak-ingin-berspekulasi-terkait-pencalonannya-di-pilpres