Salin Artikel

H-1 Pilkada Serentak, KIPP Minta 10 Laporan Ini Dicermati Penyelenggara dan Pemerintah

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal KIPP Indonesia Kaka Suminta melalui keterangan tertulisnya, Selasa (26/6/2018).

1. Daftar pemilih yang masih bermasalah

Dilaporkan, hampir di semua daerah yang melaksanakan pilkada, ada warga yang berhak memilih namun tidak ada dalam daftar pemilih.

"Namun warga yang seharusnya tidak berhak memilih karena sudah meninggal, pindah, tidak diketahui keberadaanya, masih terdaftar di daftar pemilih," katanya.

2. Potensi pemilih siluman

Menurut Kaka, pemilih siluman hadir akibat penerbitan e-KTP dan surat keteranan (suket) yang tidak benar serta tak dikordinasikan dengan KPU dan Bawaslu.

"Ada potensi pemilih siluman pemilih lintas batas terkait libur nasional di semua daerah perbatasan antara daerah yang melaksanakan pilkada dan yang tidak melaksanakan pilkada," kata dia.

3. Hak pemilih untuk warga negara khusus

Misalnya, para tahanan di Lapas, Rutan, baik Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rutan Kepolisian, panti sosial, dan rumah sakit.

"Khususnya di kota-kota besar, selain rawan manipulasi dan penyalahgunaan hak pilih, juga rawan mobilisasi," kata Kaka.

4. Formulir C6

Kaka menyebutkan, masih ada ribuan warga yang tidak melaporkan mendapatkan formulir C6, misalnya laporan dari Bekasi Jawa Barat, Sumatera Selatan, Jawa Timur.

"Laporan ketidakjelasan tentang form C6 yang belum diterima warga masih terus diterima," ujar Kaka.

5. Keterlambatan dan kekurangan logistik pilkada

Menurut Kaka, di Jawa Barat dan Jawa Timur masih ditemukan keterlambatan dan kekurangan logistik pilkada.

"Laporan KIPP Jatim ada logistik dokumen pilkada 2018 yang dikirim tidak sesuai ketentuan, diantaranya dikirim dalam kardus mie instan," ungkap Kaka.

6. Kampanye melalui sosial media dan ketidaknetralan Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hal ini terjadi di hampir semua daerah dalam dua hari di masa tenang. "Misalnya terjadi di Maluku Utara, Maluku dan Sumatera Selatan," ujar Kaka.

7. Rumor tentang netralitas TNI dan Polri

Rumor itu, kata Kaka, perlu diklarifikasi. "Kasus Pilkada Maluku dan Jabar, serta laporan dari Maluku Utara dan Kepulauan Riau merupakan peringatan untuk pemerintah, agar menjaga marwah TNI dan Polri secara sungguh-sungguh," terang dia.

8. Rumor politik uang

Menurut Kak, politik uang akan terus terjadi selama masa kampanye dan diduga akan terus terjadi selama masa tenang, pada saat pemungutan suara dan pasca pemungutan suara.

"Seharusnya bisa diawasi oleh jajaran Bawaslu sampai pada tingkat penindakan," kata dia.

9. Papua dan daerah terpencil

Perhatian khusus perlu diberikan untuk daerah Papua dan daerah terpencil, baik dari sisi keamanan maupun aspek lainnya seperti logistik.

"Termasuk proses dan hasil pungut hitung suara, sampai rekapitulasi dan penetapan hasil Pilkada," kata dia.

10. Bencana alam

Beberapa daerah seperti Sulawesi Tenggara dan daerah di pantai utara Jawa juga dilaporkan mengalami bencana banjir.

"Hujan yang mulai banyak turun di beberapa daerah, memerlukan perhatian tersendiri terkait pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suaranya," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/06/26/12385201/h-1-pilkada-serentak-kipp-minta-10-laporan-ini-dicermati-penyelenggara-dan

Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke