Ia sempat menitikkan air mata saat melihat antusiasme warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin di acara haul ke-48 Bung Karno itu. Beberapa kali ia terlihat menyeka pipinya yang basah.
"Saya sungguh terharu melihat antusiasme rakyat yang secara sadar dan tulus telah menempatkan Bung Karno benar-benar di hati sanubarinya," ujar Megawati, sambil terbata-bata, Rabu.
Menurut Megawati, warga Nahdliyin mencintai Bung Karno karena melihat dan merasakan bagaimana dedikasinya bagi bangsa dan negara, baik dalam pemikiran maupun karya perjuangan.
"Tidak heran rakyat Indonesia menyebut beliau sebagai proklamator, Bapak Bangsa dan juga sering disebut sebagai Penyambung Lidah Rakyat Indonesia," tutur Presiden kelima RI itu.
Ia juga bersyukur karena tradisi peringatan haul Bung Karno terus berjalan hingga saat ini, terutama di kalangan warga Nahdliyin.
Bahkan, kata Megawati, keinginan warga Nahdliyin untuk memperingati haul Bung Karno tak terbendung, meski mendapat tekanan dari Pemerintahan Presiden Soeharto.
"Saat itu saya melihat sendiri bagaimana rakyat dengan keluarga besar Nahdliyin dan keluarga besar Bung Karno yang disebut sebagai kaum soekarnois merayakan haul seperti sekarang ini," ucapnya.
Megawati menilai kecintaan warga Nahdliyin terhadap Bung Karno bukanlah suatu hal yang mengherankan.
Pasalnya, Bung Karno diketahui dekat dengan para tokoh Nahdlatul Ulama, antara lain Kiai Hasyim Asy'ari, Kiai Abdul Wahab Hasbullah dan Kiai Wahid Hasyim.
"Untuk itulah tradisi haul Bung Karno menjadi sebuah tradisi kultural dan keagamaan. Artinya, menjaga tradisi keindonesiaan kita," kata Megawati.
Dalam acara tersebut hadir sejumlah menteri Kabinet Kerja dan pimpinan lembaga negara.
Seusai sambutan Megawati, acara haul ke-48 Bung Karno dilanjutkan dengan Pengajian Kenduri 1001 Tumpeng, tausiyah oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, pembacaan Yasin dan tahlilan.
Selain Said Aqil Siradj, hadir beberapa tokoh Nahdlatul Ulama lainnya, yakni Kiai Nurul Huda Jazuli, Kiai Zaenuddin Jazuli dan Kiai Anwar Iskandar.
Hadir pula Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan calon Wakil Gubernur Jatim Puti Guntur Soekarno.
https://nasional.kompas.com/read/2018/06/20/21513511/rasa-haru-megawati-saat-warga-nahdliyin-ikut-peringati-haul-ke-48-bung-karno