Dari 1.200 responden di Jawa Barat yang diberi pertanyaan terbuka mengenai siapa yang akan dipilih sebagai presiden jika pemilu dilakukan saat ini, sebanyak 38,8 persen memilih Presiden Jokowi. Sedangkan, 30,2 persen responden memilih Prabowo.
Nama-nama lain juga muncul sebagai sosok yang dianggap pantas menjadi calon presiden, yakni mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Namun, persentasenya sangat kecil, tidak lebih dari 2 persen.
Secara head to head, elektabilitas Jokowi juga masih unggul. Sebanyak 46,1 persen responden memilih mantan Gubernur DKI Jakarta itu dan 40,5 persen memilih Prabowo.
Direktur Eksekutif Yunarto Wijaya mengatakan, hasil survei tersebut cukup mengejutkan. Pasalnya, Jawa Barat merupakan salah satu "lumbung suara" bagi Prabowo pada Pilpres 2014 lalu.
"Pada Pilpres 2014, lumbung suara Pak Prabowo ada di Jawa Barat. Artinya ada PR besar bagi Prabowo di Jawa Barat jika memutuskan kembali maju," ujar Yunarto saat memaparkan hasil survei di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (6/6/2018).
Yunarto menuturkan, meningkatnya elektabilitas Jokowi sangat dipengaruhi oleh tingkat kepuasan masyarakat di Jawa Barat atas kinerja pemerintah.
Hasil survei menunjukkan 71,2 persen responden merasa puas dengan kinerja pemerintah. Sementara hanya 26, 8 persen responen yang menjawab tidak puas dan sisanya menjawab tidak tahu.
Menurut Yunarto, seorang petahana akan berpeluang terpilih kembali pada pemilu berikutnya, jika tingkat kepuasan publik mencapai 70 persen dan stabil.
"Tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintah memang cukup tinggi," kata Yunarto.
Pengumpulan data survei Charta Politika dilakukan pada 23 hingga 29 Mei 2018 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Survei ini menggunakan metode acak bertingkat atau multistage random sampling pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sekitar 2,83 persen.
Unit sampling primer survei ini adalah desa/kelurahan dengan jumlah sampel masing-masing 10 orang di 120 desa/kelurahan yang tersebar di Provinsi Jawa Barat.
https://nasional.kompas.com/read/2018/06/06/21594011/survei-charta-politika-di-jabar-pemilih-jokowi-388-persen-prabowo-302-persen