Salin Artikel

Bareskrim Didesak Tindaklanjuti Kasus Peluru Nyasar Terhadap Aldi Prasetya

Mereka mendesak Bareskrim Polri segara menindaklanjuti laporan Melpina Badalu (45), ibu dari korban penembakan misterius Aldi Prasetya di Sulawesi Tengah pada Agustus 2017 lalu.

Sebelumnya, Melpina telah melaporkan insiden peluru nyasar yang menimpa anaknya dengan Laporan Polisi LP/373/III/2018/Bareskrim tertanggal 19 Maret 2018.

"Kalau saya melihat perkembangan penyidikan ini ngambang dalam artian jalan enggak mundur juga enggak," ujar Anggota TAP PETRUS Riesqi Rahmadiansyah di Mabes Polri, Jakarta.

"Yang saya prihatinkan ini kami sudah buat laporan sudah jalan dua bulan, pemanggilan saksi saja kami rasa belum," sambung dia.

Di tengah mendeknya tindak kasus tersebut, Riesqi justru mendengar kasus tersebut dilimpahkan kembali ke Polda Sulawesi Tengah.

Padahal sebelum mengadu ke Bareskrim kata dia, Melpina sudah lebih dulu melaporkan kasus penembakan anaknya ke Polres dan Polda setempat, namun ditolak.

Riesqi mempertanyakan sikap Bareskrim yang tidak kunjung menindaklanjuti kasus tersebut.

"Saya bandingkan dengan kasus terorisme, dengan heroiknya kepolisian bisa menangkap orang-orangnya dalam seminggu. Sementara ini sudah beberapa bulan dan bahkan kasusnya akan setahun pada Agustus nanti," kata dia.

Kronologi

Kasus peluru nyasar ini bermula pada Senin (28/8/2017) siang, Aldi Prasetya bersama beberapa temannya datang ke rumah makan dekat Kantor DPRD Luwuk Banggai. Letak rumah makan ke Kantor DPRD lebih dari 300 meter.

Sementara itu di depan Kantor DPRD Luwuk Banggai, banyak warga berkerumun menggelar aksi demonstrasi untuk menuntut hasil Muspida mengenai kasus konflik di Luwuk Banggai.

Sekitar pukul 14.00 WITA, masa mulai beringas sehingga terjadi aksi dorong mendorong dengan petugas keamanan.

Saat situasi itu terjadi, Aldi Prasetya sempat melihat situasi kejadian di dekat rumah makan. Tak betapa lama, terdengar suara tembakan. Aldi yang berada cukup jauh dari demontrasi tiba-tiba saja tergeletak.

Kepalanya tertembus peluru entah dari mana. Darah pun mengalir dari kepalanya hingga langsung di bawa ke rumah sakit. Untung, peluru nyasar itu tidak merenggut nyawa pemuda berusia 17 tahun itu.

"Kata ibunya beruntung dia tidak meninggal karena tertembak di kepala dan tembus. Peluru itu bersarang di kepala. Akhirnya dia di bawa ke rumah sakit, saat itu sampai dia dioperasi untuk mengeluarkan pelurunya dari kepalanya," kata anggota Tap Petrus Shaleh Al Ghafari.

"Setelah kejadian Aldi di bawa ke RSUD terus polisi datang menawarkan rujukan ke rumah sakit bhayangkara, Palu. Namun ibunya mau RS di Makasar yang lebih lengkap lebih baik dari Palu. Akhirnya Polisi mengusulkan di RS Keramat Jati Jakarta," sambung dia.

Saat ini, kondisi Aldi masih lemah dan mengalami trauma mendalam. Meski nyawanya bisa diselamatkan, namun pihak keluarga ingin kasus penembakan itu diselidiki dan dituntaskan.

https://nasional.kompas.com/read/2018/05/28/22563131/bareskrim-didesak-tindaklanjuti-kasus-peluru-nyasar-terhadap-aldi-prasetya

Terkini Lainnya

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke