Salin Artikel

Survei Indikator: Elektabilitas Jokowi 60,6 Persen, Prabowo 29 Persen

Prabowo masih dianggap sebagai figur penantang terkuat Jokowi pada Pemilihan Presiden 2019. 

Dalam survei tersebut, awalnya responden ditanya mengenai sosok calon presiden yang akan dipilih apabila Pemilu 2019 digelar hari ini. Namun, responden tidak diberikan pilihan jawaban.

Hasilnya, sebanyak 39,9 persen memilih Jokowi. Sementara sebanyak 12,1 persen memilih Prabowo. Adapun persentase nama-nama lain tak mencapai 1 persen.

"Namun 41,4 persen tidak bisa memilih dengan pertanyaan spontan", ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, Kamis (3/5/2018).

Selanjutnya, saat disodorkan daftar nama-nama atau survei semi terbuka, sebanyak 51,9 persen responden memilih Jokowi, dan 19,3 persen memilih Prabowo.

Sementara untuk posisi ketiga, Burhanudin mengungkapkan sulit untuk menyebutkannya karena margin of error plus minus 2,9 persen.

Surven menyebut elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 2,2 persen, lalu Agus Harimurti Yudhoyono (2 persen), Gatot Nurmantyo (1,7 persen) dan Jusuf Kalla (1 persen). Sisanya di bawah 1 persen. Adapun responden yang tak menjawab 12,7 persen.

Elektabilitas Jokowi menjadi 56,5 persen saat nama dikerucutkan jadi lima: Jokowi, Prabowo, Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Anies Baswedan. Sementara Prabowo 24,2 persen memilih Prabowo.

Nama-nama lainnya tak lebih dari 5 persen. Adapun yang tidak menjawab 9,5 persen.

Jokowi dan Prabowo juga masih menjadi yang teratas saat simulasi 4 nama dan 3 nama.

Hasil ini bila dibandingkan dengan survei Indikator September 2017 lalu menunjukan adanya peningkatan elektabilitas Jokowi sementara elektabilitas Prabowo justru menurun.

Pada survei Indikator September 2017, saat simulasi "head to head" , Jokowi mendapatkan 58,9 persen suara responden, sementara Prabowo mendapatkan 31,3 persen.

Kepuasan dan keyakinan

Survei Indikator juga menangkap kepuasan atas kinerja Jokowi sebagai Presiden. Sebanyak 71 persen menyatakan puas, sementara 27,3 persen tidak puas. Sisanya 1,5 persen tidak menjawab.

Dalam survei itu terungkap pula bahwa 72,5 persen responden merasa yakin atas kepemimpinan Jokowi. Adapun 20,9 menyatakan tidak yakin. Sebanyak 6,6 persen tidak menjawab.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka kepada 1.200 responden pada 25 Maret - 31 Maret 2018.

Populasi survei yakni warga Indonesia yang punya hak pilih, berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah.

Sementara itu tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error plus minus 2,9 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2018/05/03/15523001/survei-indikator-elektabilitas-jokowi-606-persen-prabowo-29-persen

Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke