Salin Artikel

Patung Pak Dirman Terbesar di Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga...

"Sungguh, ini sebuah kehormatan bagi kami keluarga Jenderal Soedirman," ujar Ganang Soedirman, cucu Jenderal Soedirman kepada Kompas.com saat Presiden Joko Widodo mengunjungi bandara yang sedang dibangun itu pada Senin (23/4/2018).

Keluarga besar Jenderal Soedirman pun berharap bandara tersebut mampu mewujudkan cita-cita kakeknya, menjadi bermanfaat bagi rakyat Indonesia.

Apalagi, bandara itu disebut-sebut bakal mengakomodasi penumpang dari sembilan daerah di sekitar Purbalingga, antara lain Banjarnegara, Kebumen, Tegal, Purwokerto, Pemalang, Brebes dan Wonosobo.

Patung Jenderal Soedirman terbesar

Ganang pun berencana membuat sebuah patung Jenderal Soedirman terbesar untuk ditempatkan di salah satu bagian strategis di bandara tersebut.

"Saya ini kan pematung ya. Suatu hari saya dipanggil Pak Menteri (Perhubungan). Beliau minta ada monumen patung Jenderal Soedirman di sini ya. Insya Allah saya akan buat," ujar Ganang.

Patung Soedirman di bandara ini direncanakan lebih besar dari patung sejenis yang sudah ada.

"Kalau patung Soedirman di Jakarta, kan tingginya 6 meter. Nah Agustus besok ini saya juga buat patung Soedirman di Bogor, tingginya sekitar 7 meter. Untuk bandara ini, tentunya saya akan bangun yang lebih besar. Malah ini jadi yang terbesar agar ada rasa kebanggaan bagi warga Purbalingga," ujar Ganang.

Proses pembuatan patung Soedirman terbesar kali ini diyakini Ganang tidak lama seperti pembuatan patung Soedirman sebelum-sebelumnya. Sebab, ia telah memiliki cetakan. Tinggal diisi oleh campuran perunggu, perak dan tembaga saja.

Jika pembangunan patung Soedirman di Jakarta membutuhkan waktu sampai 1 tahun lamanya, Ganang memperkirakan, pembangunan patung Soedirman terbesar ini hanya membutuhkan waktu selama lima bulan saja.

Hanya saja, saat ini belum disepakati apa pose patung Soedirman terbesar ini. Apakah hanya berdiri saja dengan jubah kebesarannya yang menggantung nyaris menyentuh tanah, atau pose saat Soedirman sedang menunggang seekor kuda.


"Saya sih pikir awalnya hanya patung Pak Dirman berdiri dengan jubah kebesarannya itu. Tapi ada usul juga bagaimana kalau patung Pak Dirman ini saat sedang berkuda. Nanti dilihat saja bagaimana keputusannya," lanjut dia.

Bandara Jenderal Besar Soedirman terletak di Purbalingga bagian selatan. Bandara itu awalnya adalah Pangkalan Udara TNI AU Wirasaba, namun sesuai instruksi presiden awal 2016, statusnya berubah menjadi bandara yang akan melayani penerbangan sipil.

Nama "Jenderal Besar Soedirman" untuk bandara itu sendiri merupakan usul dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga kepada TNI AU. Sebab, Panglima Besar Jenderal Soedirman lahir di Purbalingga.

Saat ini, bandara yang dibangun di atas tanah seluas 115 hektare, sedang dalam tahapan land clearing. Landasan pacu akan diubah dari rerumputan menjadi aspal berstandard bandara internasional.

Bangunan bergaya Joglo sebagai tempat untuk aktivitas administrasi penerbangan juga mulai dibangun. 


Rencananya, landas pacu akan dibuat sepanjang 2.500 meter x 30 meter. Tapi, untuk tahap pertama ini, landas pacu akan dibuat sepanjang 1.600 meter x 30 meter. Dengan luas demikian, bandara mampu melayani pesawat jenis ATR-72.

Presiden Joko Widodo yang meninjau pembangunan bandara tersebut, Senin kemarin, yakin bahwa bandara itu akan rampung akhir 2019.

"Kita harapkan, (pembangunan) bandara ini selesai akhir 2019. Insya Allah ini selesai," ujar Presiden.

https://nasional.kompas.com/read/2018/04/24/11403191/patung-pak-dirman-terbesar-di-bandara-jenderal-besar-soedirman-purbalingga

Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke