Salin Artikel

Prabowo Tak Maju Pilpres 2019 Dinilai Bisa Rugikan Gerindra

Menurut Arya, keputusan maju atau tidaknya Prabowo menjadi salah satu faktor penentu perolehan suara Partai Gerindra di Pemilu Legislatif (Pileg) yang dilaksanakan secara serentak dengan Pilpres.

Ia menilai saat ini belum ada sosok lain selain Prabowo yang mampu memberikan keuntungan bagi Partai Gerindra.

"Sejauh ini bila PS (Prabowo Subianto) enggak maju, belum ada calon yang mampu memberikan keuntungan bagi Gerindra," ujar Arya saat dihubungi, Selasa (10/4/2018).

Arya memprediksi, bila Prabowo tak memutuskan untuk maju sebagai capres, maka kemungkinan besar perolehan suara Gerindra di Pileg akan menurun.

Ia melihat sejumlah nama yang beredar saat ini seperti, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, belum cukup kuat memberikan keuntungan elektoral.

Kendati mereka akhirnya diajukan oleh Prabowo sebagai capres dan cawapres Gerindra.

"Enggak akan dapat efek bila PS endorse (ajukan) calon lain. Bisa turun suara Gerindra," tuturnya.

Sementara itu diilihat dari sisi elektabilitas, lanjut Arya, seharusnya tidak menjadi hambatan bagi Prabowo untuk maju.

Pasalnya, beberapa hasil lembaga survei menunjukkan elektabilitas Presiden Joko Widodo masih berada di bawah 60 persen.

"Faktornya adalah elektabilitas jokowi belum mencapai 60 persen. Jokowi harus memastikan kinerja ekonomi terus membaik, bila memburuk PS akan mengambil untung," kata Arya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa membenarkan adanya kemungkinan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tak maju sebagai calon presiden di Pemilu 2019.

Namun, ia membantah hal itu sebagai bentuk kegalauan Prabowo menghadapi Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

Menurut Desmond, pada prinsipnya Prabowo tetap akan bertarung dalam Pilpres 2019, entah sebagai "king maker".

"Maju sendiri atau orang lain, tujuannya mengalahkan Jokowi," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Ia menambahkan, pada prinsipnya, Gerindra menghendaki pergantian presiden pada Pilpres 2019. Apalagi, lanjut dia, kehendak masyarakat untuk mengganti presiden sudah terlihat dengan beredarnya kaus dengan tagar #2019GantiPresiden.

"Kami mau menang, prinsipnya bahwa kami berharap kali ini bukan sesuatu kekalahan, apalagi sekarang kaus di mana-mana, ganti presiden. Yang jadi soal ganti presiden harapannya Pak Prabowo atau ada calon lain," tutur Desmond.

"Kalau ada calon yang lain, kami akan mengikuti harapan masyarakat itu. Yang penting kita ganti Pak Jokowi," lanjutnya.

https://nasional.kompas.com/read/2018/04/11/07524801/prabowo-tak-maju-pilpres-2019-dinilai-bisa-rugikan-gerindra

Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke