Salin Artikel

Politisi PDI-P Keceplosan Sebut Demokrat Sudah Deklarasi Dukung Jokowi

Awalnya, Komarudin ditanya wartawan soal target pengumpulan deklarasi dari partai-partai untuk mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

Ia menjawab, Jokowi sudah banyak dukungan dari partai.

Saat itu, ia keceplosan menyebut Demokrat sebagai salah satu partai yang telah mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi.

"Saya kira Pak Jokowi kan sudah cukup banyak (yang) mengumumkan dukung Pak Jokowi. Nasdem, Demokrat. Eh, maaaf Demokrat belum. Mulut saya itu biasa, jadi itu barang. Apalagi kalau kaget begini," kata Komarudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Komarudin meneruskan, bila ia keceplosan, biasanya hal yang ia sampaikan menjadi kenyataan.

"Biasanya begitu seringnya mulut saya. Jadi itu barang (Demokrat dukung Jokowi)," kata Komarudin lagi.

Ia menambahkan, Jokowi membuka pintu selebar mungkin kepada siapapun yang berkenan untuk berkoalisi.

Namun, menurut dia, yang terpenting bukanlah deklarasi, melainkan dukungan nyata saat pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Deklarasi itu kan bukan syarat konstitusi. Yang penting daftar ke KPU," lanjut Komarudin.

Sebelumnya Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan M Romahurmuziy atau yang akrab disapa Romy menyatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sinyal kuat mengusung Jokowi.

“Pada saat kampanye Bu Khofifah di Jombang, saya bersama Pak SBY berada dalam satu panggung. Di sana saya banyak berbicara dengan beliau, mulai dari yang lucu hingga yang paling serius, termasuk saya tanyakan sikap beliau soal capres yang akan datang,” kata Romy di Jember, Jawa Timur, Kamis (5/4/2018) malam.

Dari obrolan tersebut, Romy menambahkan, ada sinyal kuat dari SBY mengusung Jokowi pada pelaksanaan pilpres mendatang.

"Dari hasil pembicaraan dengan Pak SBY, saya menangkap sinyal besar kemungkinan beliau akan mendukung Pak Jokowi,” ucapnya.

https://nasional.kompas.com/read/2018/04/10/18083231/politisi-pdi-p-keceplosan-sebut-demokrat-sudah-deklarasi-dukung-jokowi

Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke