Arahan itu disampikan Wiranto saat Heru Winarko datang ke Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan pada Kamis (22/3/2018) siang.
"Saya sampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh Pak Buwas itu sudah cukup baik, tetapi tidak boleh berhenti di situ, harus lebih baik lagi," ujar Wiranto.
Mantan Panglima ABRI itu menuturkan, kedatangan Heru ke kantornya merupakan hal yang lumrah. Sebab, kata dia, ada prosedur pejabat BNN yang baru serah terima jabatan melapor ke Menko Polhukam.
Dalam pertemuan itu, Wiranto mengaku memberikan pandangan pentingnya tugas BNN saat ini. Apalagi, Indonesia sudah ada dalam kondisi darurat narkoba.
Hal itu terbukti dengan kian banyaknya barang haram itu masuk dari luar negeri ke Indonesia. Oleh karena itu, tutur Wiranto, peran BNN sangat vital untuk menangkal narkoba itu masuk.
"Saya hanya memberikan pesan bahwa tugas itu adalah tugas yang mulia, tugas yang sangat strategis karena menyangkut masa depan generasi bangsa kita," kata dia.
"Oleh karena itu ya harus kerja keras, kerja tuntas, dan kerja sama dengan semua pihak untuk menangani semua itu," ucap Wiranto.
Pada 2017 lalu, perang melawan narkoba terus dilakukan sepanjang 2017. BNN mencatat, 58.365 ditangkap dan dijadikan tersangka. Sementara itu, 79 orang ditembak hingga tewas akibat melakukan perlawanan.
Selain itu, BNN mencatat ada 46.537 kasus narkoba dan 27 kasus yang terkait dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Adapun barang bukti yang disita adalah 4,71 ton sabu, 151,22 ton ganja, 2,9 juta ekstasi, dan 627,84 kilogram ekstasi. Semua kasus itu ditangani BNN, Polri-TNI, hingga Bea Cukai Kemenkeu.
Dalam kasus TPPU, BNN menyita aset milik jaringan pengedar narkoba senilai Rp 105 miliar pada 2017.
https://nasional.kompas.com/read/2018/03/22/22081261/wiranto-minta-bnn-di-era-heru-winarko-lebih-garang-dari-era-buwas