Salin Artikel

Dilema Jokowi, Antara Koalisi Gemuk dan Isu Keagamaan

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari melihat ada dua persoalan yang menjadi pertimbangan cukup berat bagi Jokowi dalam memilih pendampingnya.

Pertama, kata Qodari, Jokowi dihadapkan pada koalisi pendukung yang loyal dan kurang loyal. Menurut dia, jika Jokowi memilih cawapres dari pihak yang kurang loyal, maka akan memicu konflik dari kalangan koalisi yang loyal terhadap Jokowi.

"Karena yang loyal bakal marah, 'kok kita udah loyal malah diambil yang kurang loyal',' ujar Qodari pada diskusi media bertema Peta Politik Indonesia: Kiprah ICMI dalam Tahun Politik 2018, di Jakarta, Rabu (7/3/2018).

Situasi itu akan membahayakan koalisi parpol di kubu Jokowi. Di satu sisi, Qodari mengungkapkan bahwa pastinya para pimpinan parpol memiliki kalkulasi dan agenda yang berbeda, sehingga membuat mereka ingin mengusung calon dari internal partai.

"Pasti mereka ingin calonnya maju, bukan dari yang lain. Sekalipun tokoh yang disodorkan harus disepakati, kan belum tentu juga," katanya.

Celah untuk menyerang Jokowi

Qodari juga mengungkapkan adanya dua isu yang bisa menyerang elektabilitas Jokowi. Dua isu itu, yakni isu ekonomi dan isu keagamaan.

Qodari melihat isu ketimpangan sosial dan ekonomi di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur serta isu bahwa Jokowi dicitrakan anti-Islam juga akan berpengaruh pada pemilihan kandidat cawapres.

"Kalau yang dianggap penting isu ekonomi mungkin akan diambil cawapres dari kalangan ekonomi. Tapi kalau dianggap penting isu agama, maka yang punya latar belakang santri," kata dia.

Namun demikian, Qodari melihat isu keagamaan lebih memiliki pengaruh dominan terhadap citra Jokowi. Jika Jokowi mengambil cawapres dari kalangan santri, maka Jokowi bisa menepis isu-isu keagamaan yang menyerang dirinya.

Qodari melihat posisi dilema Jokowi pada tahun ini mirip dengan dilema politis yang dihadapi Susilo Bambang Yudhoyono pada Pilpres 2009. Dengan kondisi koalisi yang besar, waktu itu SBY mengambil cawapres bukan dari kalangan parpol, melainkan Boediono, selaku tokoh senior yang diyakini tidak akan maju pada pilpres berikutnya.

"Nah kalau Pak Jokowi mengambil tokoh non partai kemudian diperkirakan tidak akan maju, maka parpol yang mendukung Jokowi akan merasa senang, gitu loh," ujarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2018/03/07/21564231/dilema-jokowi-antara-koalisi-gemuk-dan-isu-keagamaan

Terkini Lainnya

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke