Salin Artikel

Saat Putra Penguasa Orba, Tommy Soeharto Kembali Eksis di Panggung Politik...

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir semua petinggi partai politik menghadiri langsung pengundian nomor urut partai peserta pemilu 2019, tak terkecuali putra Presiden kedua RI Soeharto, Tommy Soeharto, selaku Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya.

Pemilik nama lengkap Hutomo Mandala Putra itu tiba di Gedung KPU sekitar pukul 19.10 WIB. Tommy pun harus berjejalan menembus lautan massa yang sedari tadi telah membanjiri jalan di depan Gedung KPU.

Kedatangan Tommy pun langsung disambut oleh pengurus Partai Baerkarya yang telah menunggunya. Sebelum Tommy, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto lebih dulu tiba di sana.

Nampak pula keakraban para pengurus Partai Berkarya dengan Airlangga. Mereka tampak bersalaman dan bercengkrama menunggu kedatangan Tommy. Namun, Airlangga tak turut menyalami Tommy sebab ia lebih dulu memasuki ruang sidang utama KPU.

Tommy yang berhasil menerobos lautan massa langsung disambut para wartawan yang telah menantinya. Namun ia menolak menjawab saat ditanya berapa target suara dan kursi yang akan diraihnya pada pemilu 2019.

"Nanti aja ya. Nanti aja ya. Ini waktunya udah mepet. Nanti aja. Intinya kami akan berbakti kepada bangsa dan negara," jawan Tommy sembari bergegas masuk menembus kerumunan wartawan.

Untuk diketahui, ini adalah pertama kalinya Partai Berkarya mengikuti pemilu. Partai ini didirikan pada Juli 2016 dan disahkan pemerintah pada bulan Oktober 2016. Partai Berkarya merupakan fusi dari dua partai yakni Partai Nasional Republik dan Partai Beringin Karya.

Partai ini menonjolkan sosok Tommy Soeharto sebagai salah satu bakal capres pada tahun 2019. Atas dorongan partai ini, Tommy belum menjawab kesediannya.

Pada tahap verifikasi faktual di tingkat pusat, Partai Berkarya sempat dinyatakan tidak lolos akibat bendahara umumnya tidak hadir. Namun, setelah KPU mendatangi RS Abdi Waluyo, tempat bendahara umum Partai Berkarya dirawat karena sakit, partai itu dinyatakan lolos memenuhi syarat.

Sementara itu, Tommy sebelum masuk ke Partai Berkarya sudah terlebih dulu masuk ke Partai Golkar yang dulu dipimpin ayahnya. Dia pernah masuk dalam bursa ketum Partai Golkar di tahun 2009, namun gagal.

Setelah itu, nama Tommy terlihat tak terlalu aktif terlibat di internal partai yang menjadi mesin utama kekuasaan Orde Baru itu. Setelah lama tidak aktif, Tommy pun memilih hengkang dan bergabung ke Partai Berkarya.

https://nasional.kompas.com/read/2018/02/18/20212141/saat-putra-penguasa-orba-tommy-soeharto-kembali-eksis-di-panggung-politik

Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke