Salin Artikel

Saan Mustopa: Tweet Anas untuk Klarifikasi Hoaks yang Beredar

Menurut dia, itu upaya Anas untuk mengklarifikasi hoaks yang beredar soal pertemuan dengannya, pengacara Mantan Ketua DPR Setya Novanto, Firman Wijaya, dan mantan politisi Demokrat Mirwan Amir.

"Soal tweet itu. Kan sebenarnya tweet itu hanya jawaban atau klarifikasi atas tuduhan yang sebenarnya. Itu hoaks dan menjurus ke fitnah soal skenario yang seperti beredar. Lebih kepada itu," kata Saan saat dihubungi, Senin (12/2/2018).

Ia pun membantah adanya pertemuan antara Mirwan Amir dengan Firman Wijaya, dirinya, dan Anas.

Ia mengaku sudah lama tak bertemu dengan Anas. Dengan Firman, ia mengaku tak pernah menjalin komunikasi.

"Dengan Mas Anas saya terakhir bertemu seminggu setelah lebaran. Firman Wijaya apa lagi. Dari dulu saya enggak pernah ada kontak. Jangankan ketemu ya, kontak aja enggak pernah. Dengan Mirwan Amir, saya udah hampir empat tahun (tidak bertemu)," lanjut Saan.

Ia pun menyayangkan hoaks tersebut malah dijadikan alasan pelaporan oleh salah seorang ketua umum partai. Saat ditanya siapa, ia menolak menyebutkan nama ketua umum partai yang dimaksud.

Saan pun meminta semua pihak tidak menjadikan hoaks sebagai berita yang dipercaya dan lantas menjadi alasan untuk melaporkan seseorang ke polisi.

"Kalau misalnya percaya dengan berita tuduhan seperti itu ya rasanya enggak masuk akal. Apalagi itu dijadikan bahan laporan oleh salah satu ketum partai. Enggak masuk akal," lanjut dia.

Sebelumnya, Anas melalui akun twitter-nya mengunggah sejumlah kicauan yang membantah adanya pertemuan antara dirinya, Firman Wijaya, Mirwan Amir, dan Saan Mustopa sebelum Mirwan bersaksi di pengadilan Tipikor atas terdakwa Setya Novanto.

Dalam kicauannya, Anas menyatakan pertemuan tersebut berasal dari surat hoaks yang disebarkan oleh pihak yang tak bertanggungjawab.

"Hoax kok dipercaya dan disebarkan. Lalu kemana kampanye antihoax dan fitnah yang belum lama dideklarasikan? Hoax juga disebarkan hampir bersamaan dengan narasi jihad untuk keadilan. Ada kontradiksi yang nyata di antara keduanya," lanjut Anas.

https://nasional.kompas.com/read/2018/02/12/12270701/saan-mustopa-tweet-anas-untuk-klarifikasi-hoaks-yang-beredar

Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke