Salin Artikel

Menurut ICW, Fenomena Calon Tunggal Imbas Kegagalan Partai

Donal menuturkan, ketika banyak perbaikan dalam penyelenggaraan pemilu paska-reformasi, seperti modernisasi penyelenggaraan pemilu, penggunaan IT, serta melengkapi lembaga, partai-partai politik justru bergeming, mengalami stagnasi.

Padahal, kata Donal, partai-partai politik inilah yang menghasilkan kandidat atau istilahnya menjadi "dapur" para bakal calon kepala daerah.

"Kalau sekarang hanya ada 11 calon tunggal, berarti dapurnya yang salah karena hanya menyediakan menu tunggal, sehingga orang tidak punya kesempatan untuk memilih menu lain. Dapurnya ini adalah parpol," kata Donal, di Jakarta, Kamis (8/2/2018).

Lebih lanjut, dia mengatakan, ketidakmampuan parpol dalam memberikan pilihan calon pemimpin sangat terlihat dalam tahap pemilihan.

Donal menuturkan, sampai saat ini tidak pernah bisa dijelaskan secara gamblang, bagaimana mekanisme di internal partai untuk mengusung orang yang akan menjadi calon kepala daerah.

"Jangankan kita sebagai outsider. Orang di internal parpol pun bingung, mekanisme apa yang digunakan oleh partai untuk mengusung seseorang sebagai calon," kata Donal.

Dia menambahkan, hanya dua kalimat yang sering didengar publik, ketika ditanyakan, siapa bakal calon kepala daerah yang akan diusung suatu partai. Pertama, "Terserah kata Ibu". Kedua, "Terserah kata Bapak".

"Sering kita mendengar 'Belum diputuskan oleh Ibu'. Atau, 'Belum diputuskan oleh Bapak'. Dua kalimat itu menggambarkan kepada kita bahwa hampir tidak ada mekanisme clear di internal partai untuk mengusung seseorang menjadi calon kepala daerah," ungkap Donal.

Oleh karenanya, lanjut Donal, tak heran pula jika muncul fenomena mahar-mahar politik dalam pencalonan. Namun, lagi-lagi sayang, hal ini kata dia, jarang terungkap.

Saat ini ada 11 calon tunggal dalam Pilkada Serentak 2018. Mereka adalah Ahmed Zaki-Mad Romli (Tangerang), Arief Wismansyah-Sachrudi (Kota Tangerang), Mohammad Irsyad Yusuf-Mujib Imron (Pasuruan), Ridho Yahya-Andriansyah Fikri (Prabumulih), serta Muslimin Bando-Asman (Enrekang).

Kemudian ada James Sumendap-Jesaja Jocke (Minahasa Tenggara), Muhammad Arifin Arpan-Syafrudin Noor (Tapin), Willem Wandik-Alus Uk Murib (Puncak), John Richard Banua-Marthin Yogobi (Jayawijaya), Ramlan Badawi-Marthinus Tiranda (Mamasa), serta Andar Amin Harahap-Hariro Harahap (Padang Lawas Utara).

https://nasional.kompas.com/read/2018/02/08/17565881/menurut-icw-fenomena-calon-tunggal-imbas-kegagalan-partai

Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke