Setya Novanto diberhentikan sebagai ketua DPR karena menjadi terdakwa dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.
Bambang pun mengakui korupsi masih menjadi salah satu pokok persoalan di lembaga legislatif itu.
"Salah satu pokok soal yang harus kita perhatikan dengan baik adalah masalah korupsi. Terus terang, dalam soal ini, di dalam masyarakat sudah berkembang sebuah citra yang sangat negatif terhadap DPR RI," ujar Bambang.
"Kita harus menyadari hal ini serta melakukan langkah-langkah mendasar untuk mengubahnya, terutama dimulai dari diri dan 'rumah' kita terlebih dahulu," ucapnya.
Selain itu, lanjut Bambang, secara kelembagaan DPR juga harus memperkuat dan mendorong sinergi dari tiga lembaga hukum yang ada, yakni KPK, kejaksaan, dan kepolisian.
Menurut Bambang, jika ketiga lembaga ini semakin kuat dan efektif, maka harapan akan pemerintahan yang bersih, kuat serta berwibawa akan semakin mudah terwujud.
"Insya Allah, atas bantuan semua pihak, tujuan mulia tersebut akan tercapai," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Bambang juga berterima kasih kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto yang telah telah mengajukan namanya menggantikan Setya Novanto.
"Secara khusus, saya sampaikan kepada Bapak Airlangga Hartarto, sebagai Ketua Umum Partai Golkar, saya mengucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya," kata Bambang.
Selain Airlangga, hadir dalam pelantikan tersebut Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Syafruddin, Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin, Jaksa Agung, Ketua MK Hatta Ali, dan Ketua Komisi Yudisial Aidul Fitriciada Azhari.
https://nasional.kompas.com/read/2018/01/15/19563201/usai-dilantik-bambang-soesatyo-singgung-masalah-korupsi-di-dpr