Salin Artikel

Caleg PSI Didominasi Generasi Milenial

"Dominasi terbesar adalah generasi Y," kata Ketua Bapilu PSI Sumardi di kantor DPP PSI, Jakarta, Sabtu (16/12/2017).

Total jumlah pendaftar rekrutmen terbuka bakal caleg PSI sebanyak 1.155 orang. Sebanyak 693 orang (60 persen) di antaranya adalah anak muda generasi Y.

Kedua terbesar dari segi usia adalah generasi X yang lahir antara 1965-1980, sebanyak 392 orang (34 persen). Adapun generasi baby boomers atau yang lahir antara 1946-1964 hanya tiga persen, atau sebanyak 34 orang.

"Ada juga generasi Z yang lahir 1995-2011, walaupun cuma dua persen," kata Sumardi.

Jika keterwakilan anak muda sudah tidak menjadi masalah bagi PSI, Sumardi menuturkan perhatian partai berikutnya adalah keterwakilan perempuan.

Dari 1.155 pendaftar, jumlah perempuan yang mengikuti rekrutmen terbuka bakal caleg PSI hanya sekitar enam persen. Sebanyak 94 persen adalah laki-laki.

"Anak muda sudah cukup banyak. Jadi, concern kita adalah kontribusi perempuan," ucap Sumardi.

PSI bertekad meningkatkan kepesertaan bakal caleg perempuan pada seleksi gelombang kedua. Sumardi mengatakan, pengurus partai akan jemput bola mendekati komunitas-komunitas perempuan.

"Kami akan melakukan special initiative untuk meyakinkan mereka agar mau terlibat di politik," kata Sumardi.

PSI menargetkan dapat memenuhi afirmatif keterwakilan perempuan minimal 30 persen hingga level DPRD kabupaten/kota.

Sementara itu menurut Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni, hambatan terbesar keterwakilan perempuan dalam politik yaitu adanya anggapan bahwa politik adalah dunianya laki-laki, yang sangat maskulin, keras, kasar, penuh teror dan intimidasi.

"Sehingga ada semacam segregasi gender (bahwa) politik adalah wilayah laki-laki," ucap Antoni.

"Maka kami berharap, kalau kita ingin melihat politik yang lebih damai, negosiasi lebih santun, jauh dari intimidasi, saya kira harus lebih banyak perempuan," lanjutnya.

https://nasional.kompas.com/read/2017/12/16/22395681/caleg-psi-didominasi-generasi-milenial

Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke