Salin Artikel

10 Hal Menarik dalam Sidang Perdana Setya Novanto

Berbagai peristiwa terjadi sejak Rabu pagi hingga malam hari. Berikut 10 hal menarik yang dirangkum dalam persidangan:

1. Novanto hanya diam dan menunduk saat ditanya hakim.

Setya Novanto cuma diam dan menunduk sejak pertama kali duduk di kursi terdakwa. Pertanyaan apa pun yang dilontarkan ketua majelis hakim, Novanto tidak menanggapi sedikit pun.

Novanto yang mengenakan kemeja putih itu memang bersikap selayaknya orang yang sedang dalam kondisi tidak sehat. Novanto seolah-olah tidak dapat menggunakan indera pendengarannya.

Ia juga menunjukkan sikap seperti tak mampu berbicara. Ketua majelis hakim sampai berulang kali mengajukan pertanyaan kepada Novanto.

(Baca: Ditanya Nama dan Umur oleh Hakim, Novanto Hanya Diam dan Menunduk)

2. Novanto mengaku diare sampai 20 kali ke toilet, jaksa sebut hanya dua kali.

Irene Putri, jaksa KPK, mengatakan, Novanto sudah diperiksa dokter serta dinyatakan sehat dan dapat menjalani persidangan.

Menurut Irene, berdasarkan pengakuan pengawal tahanan yang menjaga Novanto di Rumah Tahanan KPK, Novanto tidak bolak-balik ke toilet karena diare.

Dari laporan pengawal tahanan, Novanto hanya dua kali ke toilet, yakni pukul 23.00 dan pukul 02.30. Novanto juga kedapatan sedang tertidur nyenyak pada malam hari.

(Baca: Novanto Mengaku Diare sampai 20 Kali ke Toilet, Jaksa Sebut Hanya Dua Kali)

3. Jaksa sebut Novanto pura-pura sakit.

Jaksa KPK menilai, Setya Novanto berbohong dengan berpura-pura sakit. Sebab, dokter sudah menyatakan Novanto dalam kondisi yang sehat dan layak mengikuti persidangan.

(Baca: Jaksa KPK Sebut Setya Novanto Berbohong dan Pura-pura Sakit)

4. KPK hadirkan empat dokter di pengadilan.

Jaksa KPK menghadirkan empat dokter di dalam persidangan. Tiga dokter merupakan ahli yang berasal dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan satu dokter lainnya merupakan dokter pegawai KPK.

Tim dokter yang dihadirkan KPK diminta memeriksa kondisi kesehatan Novanto. Hasilnya, semua dokter menyatakan, Novanto dalam keadaan sehat. Menurut dokter, Novanto tidak mengalami gangguan apa pun.

(Baca: Setya Novanto Mengaku Sakit, Tiga Dokter Nyatakan Sebaliknya)

6. Novanto menolak diperiksa dokter yang dihadirkan pengacara.

Setya Novanto menolak diperiksa dokter yang dihadirkan pengacaranya sendiri. Dokter yang berasal dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) itu ditolak Novanto karena bukan dokter spesialis, melainkan dokter umum.

(Baca: Setya Novanto Tolak Diperiksa Dokter RSPAD yang Didatangkannya Sendiri)

7. Surat dakwaan akhirnya dibacakan.

Setelah berjam-jam tidak mendapat respons dari Novanto, majelis hakim meminta waktu untuk bermusyawarah. Hakim akhirnya memutuskan bahwa surat dakwaan harus dibacakan dan persidangan dilanjutkan.

(Baca: Drama Tujuh Jam Sebelum Dakwaan Setya Novanto Dibacakan...)

8. Sidang tiga kali diskors.

Ketua majelis hakim tiga kali menghentikan persidangan. Pertama, hakim memberi waktu bagi dokter untuk kembali memeriksa kesehatan Novanto. Kedua, majelis hakim menskors untuk melakukan musyawarah. Ketiga, hakim menunda pembacaan surat dakwaan karena bertepatan dengan waktu shalat.

(Baca: Sidang Diskors untuk Periksa Kondisi Kesehatan Setya Novanto)

9. Novanto meralat identitas.

Meski sebagian besar hanya diam dan menunduk, Novanto beberapa kali berucap meski tidak terlalu jelas. Pertama, Novanto meralat tempat kelahirannya.

Ketua majelis hakim bolak-balik menanyakan, apa benar Novanto lahir di Bandung, Jawa Barat. Dalam pertanyaan yang kesekian kali, terdengar suara Novanto menyebut Jawa Timur.

Ketua majelis hakim kemudian meralat data tempat kelahiran yang tertulis dalam surat dakwaan.

10. Istri Novanto menangis dalam persidangan.

Istri Setya Novanto, Deisti Astiani Tagor, tak bisa menahan tangis saat melihat suaminya, Setya Novanto, memasuki ruang sidang pengadilan.

Seorang kerabat terlihat mencoba menenangkan Deisti dengan memeluknya dari belakang.

Deisti lantas mengusap air matanya dengan menggunakan tisu.

(Baca: Tangis Istri Setya Novanto Melihat Suaminya Hadapi Sidang Dakwaan...)

https://nasional.kompas.com/read/2017/12/14/08550621/10-hal-menarik-dalam-sidang-perdana-setya-novanto

Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke