Salin Artikel

Ketua KPK Sayangkan Kisah Korupsi Masa Lalu Tak Diajarkan ke Siswa

Agus menyinggung soal cerita korupsi era Pangeran Diponegoro yang tertulis pada buku "Korupsi dalam Silang Sejarah Indonesia, dari Daendles (1808-1811) sampai Era Reformasi" karya Peter Carey dan Suhardiyoto Haryadi.

Pada buku tersebut salah satunya mengkisahkan Pangeran Diponegoro menampar dengan selop Patih Yogya yang dianggap munafik serta korup, Danurejo IV, yang menjabat tahun 1813-1847.

Hal itu terjadi ketika pertengkaran tentang penyewaan tanah kerajaan kepada orang Eropa, sebelum perang Jawa.

Agus mengatakan, berdasarkan kisah itu, korupsi sebenarnya sudah ada sejak lama di bangsa ini.

"Sayangnya informasi ini enggak kita dapatkan waktu belajar si sekolah," kata Agus dalam sambutan di acara Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Harkodia) dan Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (12/12/2017).

(baca: Ketua KPK Bangga Indeks Persepsi Korupsi RI Nomor Tiga di ASEAN)

Agus mengajak semua pihak menjadikan korupsi sebagai suatu ancaman besar. Dalam ajaran Islam, kata dia, Nabi Muhammad SAW membenci korupsi.

Namun, dia menilai, masih banyak yang tidak meneladani sikap Nabi yang membenci korupsi tersebut.

Dalam kesempatan ini, Agus juga menyampaikan indeks persepsi korupsi Indonesia. Tahun 2017, Indonesia berada di posisi ke tiga dalam hal IPK di ASEAN.

Prestasi ini, kata dia, meningkat jika merujuk pascaIndonesia lepas dari Orde Baru. Pada saat itu, dari skala 100, IPK Indonesia baru di angka 17.

Angka itu kalah dari Thailand yang menempati angka 32, Filipina 36, Malaysia 51, Singapura sekitar 87 atau 90.

Sekarang ini, IPK Indonesia sudah di angka 37. Sementara Thailand dan Filipina yang dulu berada di atas kini di bawah Indonesia.

Sementara Malaysia yang berada di posisi kedua, meski masih di atas Indonesia, tetapi IPK-nya turun jika dibanding tahun 1999.

"Kalau dulu tahun 1999 dia (di angka) 51, terakhir (IPK) dia 49. Kita sudah naik 37, jadi nomor 3 di ASEAN. Patut kita syukuri. Mari kita jadikan korupsi ancaman bagi kita," ujar Agus.

https://nasional.kompas.com/read/2017/12/12/10492141/ketua-kpk-sayangkan-kisah-korupsi-masa-lalu-tak-diajarkan-ke-siswa

Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke