Salin Artikel

Kepala Subdit Ditjen Hubla Akui Terima Rp 400 Juta dari Kontraktor

Hal itu diakui Wisnoe saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (7/12/2017). Wisnoe bersaksi untuk terdakwa Adi Putra Kurniawan.

"Pernah uang dalam bentuk cash, jumlahnya Rp 400 juta," ujar Wisnoe kepada jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Wisnoe, penyerahan itu terjadi dua kali. Pertama, sebesar Rp 300 juta pada Juli 2017, dan Rp 100 juta pada Agustus 2017.

Dalam berita acara pemeriksaan (BAP), Wisnoe menjelaskan bahwa uang itu sebagai bentuk ucapan terima kasih kepadanya. Saat itu, PT Adhiguna Keruktama telah menyelesaikan pekerjaan pengerukan di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

Kepada jaksa, Wisnoe mengaku telah menyerahkan uang yang ia terima itu kepada KPK. Penyerahan uang dilakukan setelah terjadi operasi tangkap tangan terhadap Adi Putra dan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Antonius Tonny Budiono.

Namun, Wisnoe mengaku menyetor lebih banyak, yakni Rp 440 juta.

Menurut dia, uang Rp 40 juta yang ikut diserahkan kepada KPK, sebenarnya adalah uang hasil usaha kepemilikan sawah.

Uang tersebut tercampur dengan uang pemberian dari Adi Putra.

https://nasional.kompas.com/read/2017/12/07/15333331/kepala-subdit-ditjen-hubla-akui-terima-rp-400-juta-dari-kontraktor

Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke