Salin Artikel

Pemerintah Dinilai Abai Selesaikan Pelanggaran HAM, Tiga Hal Dijadikan Dalih

Akibatnya, menurut dia, penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu pun menjadi lamban direalisasikan.

"Tiga fokus tersebut adalah pertumbuhan ekonomi, moralitas, dan persatuan. Tiga fokus itu membuat penyelesaian kasus HAM masa lalu tenggelam, sekaligus menjadi pembenaran baru pelanggaran HAM di masa kini," kata Usman dalam peresmian kantor Amnesty International Indonesia, di Jakarta, Senin (4/12/2017).

Usman lebih lanjut menuturkan, janji Presiden Joko Widodo yang dituangkan dalam Nawacita untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM seperti Tragedi 1965 atau Tragedi Semanggi-Trisakti, belum dipenuhi di tahun ketiga masa jabatannya.

Menurut Usman, perhatian pemerintah tersedot dalam upaya memajukan pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur.

Namun, disayangkan Usman, pemerintah justru menggunakan narasi nasionalisme yang sempit untuk memperkuat hegemoni kekuasaan.

"Berbagai kebijakan pemerintah di tiga fokus ini juga banyak menimbulkan kasus pelanggaran HAM baru di Indonesia," tutur dia.

Misalnya, sebut Usman, penggusuran paksa demi pertumbuhan ekonomi, pemidanaan atas dasar penistaan agama, dan pemenjaraan mereka yang dianggap membahayakan persatuan.

Kasus penggusuran paksa, misalnya, terjadi dalam proyek pembangunan bandara di Majalengka Jawa Barat dan New Yogyakarta International Airport (NYIA), Kulonprogo, Yogyakarta.

https://nasional.kompas.com/read/2017/12/04/17395251/pemerintah-dinilai-abai-selesaikan-pelanggaran-ham-tiga-hal-dijadikan-dalih

Terkini Lainnya

Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke