Permintaan Kalla itu disampaikan langsung kepada Wakil Perdana Menteri China Liu Yandong saat berkunjung ke Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (27/11/2017).
“Saya katakan tadi investasi Anda bagus, cuma jangan terlalu banyak bawa tenaga kerja,” ujar Kalla usai pertemuan itu.
Menanggapi hal itu, tutur Kalla, Liu menyetujui permintaan tersebut. Bahkan China setuju untuk melatih tenaga kerja Indonesia baik di dalam negeri maupun di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Indonesia menaruh perhatian serius kepada isu investasi dan tenaga kerja dari China. Sebab selama ini, kata Kalla, para investor China membawa ribuan tenaga kerja ke Indonesia.
“Saya bilang jangan begitu. Harus dilatih dulu tenaga-tenaga kita dan dia (Liu Yandong) setuju menggunakan tahap-tahap itu,” tutur Wapres.
Peta investasi di Indonesia sendiri telah mengalami perubahan dalam beberapa tahun terakhir. Melejitnya China sebagai raksasa ekonomi dunia menjadi penyebabnya.
Kini, Negeri Tirai Bambu itu sudah berada di posisi ketiga sebagai negara dengan investasi terbesar di Indonesia. Hanya kalah dari Singapura dan Jepang.
Padahal Investasi China 4 tahun lalu peringkat ke-13.
Sepanjang 2016 lalu, nilai investasi China di Indonesia mencapai 2,7 miliar dollar AS dengan 1.734 proyek. Di atasnya ada Jepang yang mencapai 5,4 miliar AS dengan 3.320 proyek, dan Singapura mencapai 9,2 miliar dollar AS dengan 5.874 proyek.
Adapun Amerika Serikat (AS) hanya duduk diperingkat ke-6 dengan nilai investasi di Indonesia mencapai 1,2 miliar dollar AS.
https://nasional.kompas.com/read/2017/11/27/18034111/wapres-minta-china-tak-banyak-ekspor-tenaga-kerja-ke-ri