Salin Artikel

Kehadiran Pengusaha dan Ramalan Sesepuh Golkar yang Jadi Nyata

Berbagai pihak pun mulai menakar nasib Partai Golkar di Pemilu 2018. Tidak sedikit yang menilai, Golkar akan "dihukum" oleh rakyat pada Pemilu nanti dengan tidak dipilih.

Namun, jauh sebelum itu, Sekjen DPP Golkar 1983-1988 Sarwono Kusumaatmadja sudah menduga Golkar akan mengalami situasi seperti saat ini sejak 1983 silam.

"Saya bikin ramalan suatu saat nanti Golkar akan dikuasai oleh pengusaha, ini belum tentu berita baik, eh betul (kejadian)," ujarnya dalam acara diskusi Para Syndicate, Jakarta, Jumat (24/11/2017).

Sarwono ingat betul, saat dia menjabat sebagai Sekretaris Golkar di MPR pada 1983, ada golongan baru yang masuk ke Golkar yaitu golongan pengusaha.

Bahkan, kata dia, ada tiga pengusaha di MPR menyumbang dana untuk kas partai. Salah satu dari ketiga pengusaha itu yaitu Sofyan Wanandi. Dari situ, perubahan terjadi.

"Tadinya kami banyak program pembangunan dengan mengacu kepada Pancasila. Namun lama-lama orientasinya ke bisnis dan politik. Orang yang enggak bisa ngomong bisnis, enggak bisa ngomong dengan duit dan kedudukan, itu tersingkir dengan sendirinya," kata Sarwono.

Puncak golongan pengusaha di Golkar terjadi saat Akbar Tanjung memimpin Golkar. Padahal tutur Sarwono, Akbar mampu memimpin Golkar dengan baik.

Buktinya, pasca reformasi kekuatan Golkar masih kuat di Pemilu 2004. Padahal pasca reformasi, menjadi era transisi terberat bagi Golkar. Maklum, publik sudah mencap Golkar sebagai partai Orde Baru.

"Saat Bung Akbar menyampaikan pertangungjawaban, dia disambut dengan standing ovation. Entah kenapa, sorenya ketika Bung Akbar menyatakan ingin maju lagi jadi Ketum, orang yang kasih standing ovation itu meneriaki dia supaya turun, kasar sekali," ucap Sarwono.

Dia meyakini, perubahan sekejap itu dipengaruhi oleh kekuatan duit yang ditopang oleh para golongan pengusaha.

Pasca kejadian itu, Sarwono mengatakan kebanggaan kepada Golkar luntur. Di sisi lain, internal Golkar kian dikuasai oleh golongan pengusaha, termasuk Ketua Umum Partai Beringin saat ini, Setya Novanto.

Sarwono menayangkan kondisi itu. Sebab, tutur dia, bila sampai Golkar hancur akibat dampak kekuatan modal, maka para kader aktivis akan kehilangan rumah besarnya.

"Ini saya kira yang dihadapai Golkar tapi harus dicari cara agar tidak tertanggung berlebihan kepada golongan tertentu pengusaha atau lain," tutur dia.

https://nasional.kompas.com/read/2017/11/24/20043041/kehadiran-pengusaha-dan-ramalan-sesepuh-golkar-yang-jadi-nyata

Terkini Lainnya

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke